Logo Bloomberg Technoz

Bulog sebelumnya dimandatkan oleh pemerintah untuk mengimpor 500.000 ton beras guna memenuhi kebutuhan dalam negeri sekaligus mengamankan cadangan beras pemerintah (CBP).

Beras yang didatangkan dari Thailand, Vietnam, Myanmar, dan Pakistan itu dilepas Bulog dengan harga Rp8.300/kg dan disalurkan ke masyarakat dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp9.450/kg—Rp10.250/kg, tergantung wilayah.

“Bagaimana mungkin beras Bulog yang harganya Rp8.300/kg dijual kembali dengan harga premium Rp12.000/kg? Mereka [para spekulan beras] memanfaatkan [situasi] untuk mencari keuntungan setinggi-tingginya," ujar Buwas.

Penyimpangan distribusi Cadangan Beras Pemerintah atau beras Bulog di Polda Banten Jumat (10/2/2023). (Bloomberg Technoz/ Rezha Hadyan)

Lebih lanjut, Buwas menyebut beras Bulog tidak hanya diselewengkan ke sekitar wilayah DKI Jakarta. Dia sempat mendapatkan informasi komoditas pangan paling pokok di Indonesia tersebut didistribusikan ke Atambua, Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk kemudian dikirimkan ke Timor Leste.

Modus Pelaku

Pada kesempatan yang sama, Kabid Humas Polda Banten Kombes Didik Hariyanto mengungkapkan telah menangkap tujuh orang dalam kasus ini yang seluruhnya laki-laki dan berdomisili di Banten. 

Pelaku tersebut antara lain HS (36 tahun), TL (39 tahun), AN (58 tahun), BA (31 tahun), FA (42 tahun), HA (66 tahun), dan BD (30 tahun).

Didik menjelaskan modus yang dilakukan oleh para pelaku antara lain mengemas kembali beras Bulog menjadi beras premium dengan berbagai merek, mengoplos beras Bulog dengan beras lokal. 

Mereka lantas menjual beras di atas HET dan memanipulasi surat perintah penyerahan barang atau delivery order (DO) dari distributor maupun mitra Bulog.

“Pelaku juga memasukkan beras tersebut ke tempat-tempat penggilingan padi seolah-olah merek mereka sendiri dan memonopoli sistem dagang,” paparnya.

Adapun, barang bukti yang berhasil diperoleh antara lain 350 ton beras Bulog yang sudah dan belum dikemas kembali, 6 timbangan digital, 7 mesin jahit karung. Kemudian 8.000 karung beras Bulog dan 10.000 karung beras premium berbagai merek.

“Beras Bulog yang berhasil diamankan beberapa dikemas menjadi merek SP, Rojolele, Dewi Sri dan lain-lain dengan berbagai ukuran kemasan, termasuk kemasan berukuran kecil 5 kilogram dan 10 kilogram,” tutur Didik.

Penyimpangan distribusi Cadangan Beras Pemerintah atau beras Bulog di Polda Banten Jumat (10/2/2023). (Bloomberg Technoz/ Rezha Hadyan)

Menyitir rekapitulasi data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), rerata harga beras dari berbagai tipe di tingkat nasional per Jumat (10/02/2023) mencapai Rp13.050/kg. Rerata harga beras tipe medium berkisar antara Rp11.850/kg—Rp12.950/kg. 

Nilai tersebut masih jauh lebih tinggi dari HET beras yang ditetapkan pemerintah di wilayah Jawa, Lampung, dan Sumatra senilai Rp9.450/kg untuk tipe medium. 

Di sisi lain, rerata harga beras premium di pasaran saat ini menembus kisaran Rp13.950—Rp14.400/kg, jauh di atas ketentuan HET beras premium yang ditetapkan pemerintah seharga Rp12.800/kg.

Ketentuan mengenai harga acuan beras termaktub dalam Peraturan Menteri Perdagangan No. 57/2017 tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi Beras. 

Kenaikan Harga Gabah dan Beras. (Dok. BPS)

Badan Pangan Nasional (Bapanas) atau National Food Agency (NFA) awal pekan ini memaparkan kebutuhan beras dalam negeri selama setahun adalah 30 juta ton, sehingga per bulannya dibutuhkan beras 2,5 juta ton. 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sepanjang Januari—Desember 2021, terdapat surplus 1,3 juta ton. Kemudian, untuk periode 2022 terdapat surplus 1,46 juta ton. Jika ditotal, selama dua tahun terakhir, sebenarnya Indonesia surplus beras 2,7 juta ton.

"Konsumsi beras per bulan 2,5 juta ton dan surplus beras mencapai 2,7 juta ton. Seharusnya Indonesia mempunyai kelebihan stok beras untuk 1 bulan," tutur Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi dalam sebuah diskusi pakar, Rabu (08/02/2023).

Namun, lanjutnya, kelangkaan beras masih terjadi karena stok beras tersebut berada di masyarakat yang membuat pemerintah kesulitan menstabilkan ketersediaannya. Selain itu, produksi beras di Januari 2023 tercatat hanya mencapai 1,51 juta ton.

(rez/wdh)

No more pages