Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan dalam waktu dekat bakal segera diumumkan mitra baru PT Pertamina (Persero) di Lapangan Abadi Blok Masela.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan ketiga perusahaan yang telah memiliki hal partisipasi atau participating of interest (PI) itu, yakni Inpex Corporation, Pertamina, dan Petroliam National Berhad (Petronas), kini tengah sedang membicarakan hal tersebut.

"Ini mereka-mereka sudah dalam kesepakatan yang bagus, mereka revisi POD [Plan of Development]. Mereka kumpul bersama untuk revisi POD-nya sehingga bisa produksi pada akhir 2029. Diskusi mereka sudah bagus, jadi nanti kita tunggu revisinya 1—2 bulan ke depan," ujarnya ditemui di sela ICCSC Forum di Jakarta, Senin (11/9/2023).

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati sebelumnya membuka peluang kemungkinan untuk mengajak mitra anyar pada proyek ladang gas tersebut, didorong karena tingkat kesulitan serta kerumitan teknis pengangkutan gas dari lapangan lepas pantai Kepulauan Tanimbar, Maluku.

"Tidak menutup kemungkinan ada pihak lain yang masuk untuk melengkapi kompetensi blok ini. Ini karena dari sisi teknis cukup complicated ya," ujar Nicke dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR, akhir Agustus lalu.

Pertamina dan Petronas resmi mengakuisisi 35% saham Shell Upstream Ltd. di Blok Masela. Ketiganya telah menandatangani perjanjian jual beli untuk akuisisi tersebut. Pertamina memiliki 20% saham melalui PT Pertamina Hulu Energi (PHE) dan 15% oleh Petroliam Nasional Berhad (Petronas). Sisanya, yakni 65% masih dipegang oleh Inpex yang juga menjadi operator.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan setelah diambil alih oleh konsorsium Pertamina-Petronas, keduanya harus memaksimalkan proyek Lapangan Abadi Blok Masela sesuai dengan rencana pengembangan atau POD.

Dia juga menekankan proyek strategis nasional itu harus berproduksi atau onstream selambat-lambatnya pada 1 Januari 2030, guna merealisasikan ambisi Indonesia untuk menghasilkan gas sebanyak 12 miliar standar kaki kubik (bscfd) pada 2030.

Berdasarkan catatan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), kapasitas gas pada Blok Masela bisa mencapai 9,5 juta ton gas alam cair (LNG) per tahun. Di Indonesia sendiri permintaan terhadap gas blok tersebut sudah mencapai 3 juta MT per tahun yang terdiri dari 2 juta MT dari PT PLN, dan 1 juta MT dari PT Pertamina.

Lapangan Gas Abadi Masela diperkirakan bisa menghasilkan 35.000 barel kondensat per hari. Selain itu, blok ini digadang-gadang mampu memasok 150 juta kaki kubik gas alam per hari untuk memenuhi permintaan dalam negeri.


(ibn/ain)

No more pages