Logo Bloomberg Technoz

“Pembatasan ini akan mempersulit Apple untuk terus meraih keuntungan pangsa pasar di pasar lokal," tulis  JPMorgan.

Meski demikian JPMorgan percaya rencana China untuk memperluas larangan penggunaan iPhone oleh pegawai pemerintah dan perusahaan negara, mungkin tidak akan berdampak pada penjualan secara material.

Karena pada kebijakan pembatasan sebelumnya tidak terlalu mempengaruhi perilaku konsumen.

Saham Apple sempat menurun sesaat kabar pembatasan penggunaan iPhone pada Rabu dan Kamis pekan lalu, dengan valuasi perusahaan hilang US$200 miliar. Namun pada Jumat, terjadi rebound 1%. Pada akhir penutupan perdagangan saham AAPL berada di posisi US$178,18/saham, atau naik 0,35%.

Saham Apple. (Dok: Bloomberg)

Komentar JPMorgan muncul ketika Citigroup Inc. membatalkan pengawasan katalis naik selama 90 hari pada saham tersebut.

“Kami melihat arus berita baru-baru ini seputar China dan peluncuran Huawei Mate 60 sebagai risiko utama untuk saham ini,” menurut analis yang dipimpin oleh Atif Malik.

Kinerja saham Apple untuk sisa tahun ini bergantung pada peluncuran iPhone 15, kata JPMorgan.

Namun, bahkan jika para investor menjadi lebih optimis terhadap penjualan iPhone setelah acara tersebut, setiap kenaikan pada saham akan dibatasi oleh reli 38% sepanjang tahun ini, kata para analis.

Salah satu toko ritel Apple. (Dok: Bloomberg)

Mereka juga menunjuk pada valuasi saham yang tinggi - dengan 27 kali lipat pendapatan satu tahun ke depan, Apple diperdagangkan dengan premium 16% dari level rata-rata lima tahun.

-Dengan asistensi Ryan Vlastelica dan Rheaa Rao.

(bbn)

No more pages