Presiden mengatakan telah berkomunikasi dengan sejumlah kepala negara asal impor beras. Hal ini untuk membuka peluang perdagangan beras untuk memenuhi stok atau cadangan beras nasional pada 2024.
Menurut Jokowi, beberapa petinggi negara yang telah diajak diskusi adalah Perdana Menteri Kamboja Hun Manet, Perdana Menteri India Narendra Modi, Perdana Menteri China Li Qiang, dan Presiden Bangladesh Mohammed Shahabuddin. Meski demikian, Indonesia belum tentu berhasil mendapatkan impor dari empat negara tersebut karena sekalipun negara-negara itu memiliki stok namun soal harga harus menemui kesepakatan.
"Saya berbicara dengan kepala negara yang kemudian ditindaklanjuti negosiasinya oleh Bulog," kata Jokowi.
"Tapi harganya ketemu enggak? Jadi masalah harga tetap jadi salah satu dalam negosiasi transaksi itu jadi atau enggak jadi," tutupnya.
(frg/ezr)