SK Hynix sudah memberi klarifikasi bahwa tidak ada bisnis dengan produsen smartphone asal China tersebut sejak kebijakan larangan AS. Pasar merespon dengan gelisah, dimana usai berita ini muncul saham perusahaan turun 6%.
Kabar ini menimbulkan kembali risiko geopolitik yang dihadapi perusahaan-perusahaan Korea yang memiliki operasi bisnis yang besar di China.
Kerugian ini mungkin hanya awal dari penurunan yang lebih curam untuk saham. Rencana China untuk memperluas larangan penggunaan iPhone ke banyak perusahaan negara dan lembaga pemerintah menjadi pertanda buruk bagi para pemasok di wilayah tersebut, termasuk SK Hynix.
Data penjualan iPhone baru, yang biasanya dirilis setiap musim gugur, merupakan barometer utama permintaan dunia untuk perangkat elektronik yang menggunakan cip.
Pasca cip SK Hynix ditemukan di dalam Mate 60 Pro, “Sepertinya harga saham mencerminkan ketakutan akan potensi sanksi AS,” kata An Hyungjin, chief executive officer di Billionfold Asset Management Inc.
Kabar larangan penggunaan iPhone di Tiongkok “menyiramkan air dingin dan menimbulkan kekhawatiran bahwa penjualan iPhone mungkin akan lemah," kata An.
Saham Hynix kini menghadapi tingginya risiko geopolitik. Perusahaan tahun lalu mengatakan kepada para analis bahwa pembatasan yang meningkat dari pemerintahan Biden dapat memaksa penutupan atau penjualan pabrik utama di China dalam “situasi yang ekstrem.”
Perusahaan ini memperoleh sepertiga dari pendapatannya dari China, menurut data yang dikumpulkan Bloomberg.
Kini perhatian para investor adalah raihan pendapatan kuartal tiga SK Hynix. Rilis kinerja akan berlangsung pada bulan Oktober, dengan peluang raihan lebih buruk dibandingkan ekspektasi, kata chief investment officer Investment Advisory Co. Roh Jongwon.
Melemahnya permintaan cip memori yang digunakan di perangkat mobile, yang disebut NAND, akan membebani harga saham dalam jangka pendek, katanya.
Penjualan produsen cip ini dalam tiga bulan hingga Juni hanya mencapai setengah dari pendapatannya setahun lalu. Sementara kerugian operasionalnya terus berlanjut selama tiga kuartal berturut-turut.
“Agar bisnis NAND-nya membaik, kita perlu melihat peningkatan secara keseluruhan dalam industri dan permintaan, yang sepertinya tidak masuk akal,” kata Roh.
Terlepas dari itu semua, hanya sedikit yang berharap SK Hynix menjadi pemasok cipnya untuk Huawei. Ini didasarkan pada kebijakan larangan AS.
SK Hynix “sangat mematuhi pembatasan ekspor pemerintah AS” dan telah “memulai penyelidikan untuk mencari tahu lebih lanjut,” kata perusahaan.
Salah satu peluangnya adalah Huawei mungkin memanfaatkan persediaan komponen yang dikumpulkannya sebelum serangkaian larangan perdagangan AS diberlakukan padanya. Hal yang mungkin membuat Washington akan semakin memperketat pengawasannya terhadap transaksi bisnis mitra asing dengan China.
“SK Hynix tidak akan menjual cip itu langsung ke Huawei. Itu lebih merupakan sisa persediaan di China," kata Tom Kang, seorang analis di Counterpoint Technology Market Research.
“Mungkin tidak akan ada tindakan terhadap Hynix, tetapi pemerintah AS mungkin akan menyelidiki saluran distribusinya.”
SK Hynix juga rentan terhadap aksi ambil untung karena kenaikannya telah melampaui rivalnya di Asia.
Samsung Electronics Co. dan Taiwan Semiconductor Manufacturing Co. telah naik lebih dari 20% tahun ini hingga Agustus. Capaian itu hanya sepertiga dari keuntungan SK Hynix selama periode tersebut.
SK Hynix memasok perangkat memori kelas atas untuk Nvidia, yang merupakan pendorong utama dari kinerja yang lebih baik. “Karena saham SK Hynix naik tinggi, para investor mungkin ingin mengambil keuntungan," ujar Roh dari Infinity Investment.
-Dengan asistensi Jeanny Yu, Jeffrey Hernandez dan Yoolim Lee.
(bbn)