Biden mengatakan bahwa China menghadapi masalah ekonomi yang sulit saat ini karena sejumlah alasan yang berkaitan dengan pertumbuhan global dan ketidakadaan pertumbuhan, serta kebijakan yang signifikan diambil oleh China.
"Saya tidak berpikir itu akan menyebabkan China menginvasi Taiwan, bahkan sebaliknya, mungkin tidak memiliki kapasitas seperti sebelumnya," kata Biden.
Presiden AS juga menanggapi ketegangan yang semakin meningkat antara dua ekonomi terbesar di dunia ini terkait ambisi teknologinya.
China melarang penggunaan iPhone untuk BUMN mereka — yang merupakan pukulan bagi Apple Inc. dan memperluas pembatasan yang sebelumnya hanya ditargetkan pada lembaga pemerintah. Pada tahun 2017, Kongres AS mengeluarkan undang-undang yang membatasi jaringan Pentagon tertentu dari peralatan dari Huawei Technologies Co. atau ZTE.
"Saya tidak akan menjual bahan kepada China yang akan meningkatkan kapasitas mereka untuk membuat lebih banyak senjata nuklir atau terlibat dalam kegiatan pertahanan," kata Biden.
Baru-baru ini, Huawei secara diam-diam memperkenalkan ponsel pintar yang menggunakan teknologi yang AS berusaha untuk cegah. Hal ini membuat upaya pembatasan cip AS dipertanyakan.
Biden dan Xi belum berbicara sejak pertemuan G-20 di Bali, pada November 2022. Pertemuan tersebut memicu kemajuan dalam hubungan AS-China sebelum ronde ketegangan baru, termasuk terkait Taiwan, insiden militer di Laut China Selatan, larangan ekspor teknologi semikonduktor oleh Biden, dan laporan adanya balon mata-mata China yang melintasi AS, yang kembali membekukan hubungan kedua negara.
--Dengan asistensi Justin Sink dan Jordan Fabian.
(bbn)