Logo Bloomberg Technoz

Data Penjualan Ritel Rilis Hari Ini, Rupiah Masih Hadapi Tekanan

Ruisa Khoiriyah
11 September 2023 07:55

Ilustrasi Rupiah dengan dolar AS (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi Rupiah dengan dolar AS (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Nilai tukar rupiah mengalami pekan yang buruk dengan mencatat pelemahan lima hari berturut-turut. Memasuki pekan baru, mata uang Indonesia rupiah terlihat masih akan menghadapi banyak tekanan eksternal yang bisa dengan mudah membawanya kembali melemah.

Pekan ini, perhatian pelaku pasar akan banyak menuju pada rilis data inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Amerika pada pertengahan minggu ini yang akan memberi arahan lebih lanjut apakah skenario kenaikan bunga acuan Federal Reserve terjadi kuartal depan.

Inflasi Amerika diprediksi akan kembali naik meski inflasi inti melandai, yang itu akan membuat pelaku pasar lebih meyakini kenaikan lagi FFR 25 bps pada November atau Desember nanti. Ekspektasi itu memberi bahan bakar bagi penguatan dolar AS di bulan favoritnya.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia akan merilis data penjualan ritel Agustus pada hari ini. Berdasarkan rilis terakhir bulan lalu, hasil survei bank sentral memperkirakan kelesuan penjualan ritel domestik akan berlanjut sampai bulan ini. Juli lalu, penjualan ritel melambat di angka 6,3% secara tahunan dan anjlok hingga 4,6% secara bulanan.

Indonesia membutuhkan pengungkit baru yang bisa mendorong belanja dan konsumsi masyarakat di tengah inflasi harga pangan yang kian meresahkan dan kenaikan harga bahan bakar minyak nonsubsidi. Setelah puncak konsumsi di musim Lebaran telah berakhir, semester II ini masih belum ada pengungkit konsumsi yang bisa diharapkan.