Maskapai ini sedang mempertimbangkan pesanan sebanyak 50 jet Airbus A321neo, Bloomberg News melaporkan pada bulan Juni. Vietnam Airlines juga mengoperasikan 20 A321neo baru.
Maskapai penerbangan yang berbasis di Hanoi dan perwakilan Boeing tidak segera menanggapi permintaan komentar di luar jam kerja reguler.
Kesepakatan yang dilakukan Vietnam Air ini serupa dengan kesepakatan yang dibuat pada kunjungan Presiden Barack Obama pada tahun 2016 ke negara Asia Tenggara tersebut, ketika maskapai berbiaya rendah Vietjet Aviation JSC menandatangani perjanjian senilai US$ 11,3 miliar untuk 100 unit 737 Max. Dua tahun kemudian, pesanannya berlipat ganda.
Seperti banyak maskapai penerbangan di Asia, Vietnam Airlines berjuang keras selama pandemi Covid-19 dan lambat dalam melakukan pemulihan karena perbatasan di wilayah ini membutuhkan waktu lebih lama untuk dibuka kembali dibandingkan wilayah lain di dunia. Maskapai ini telah kehilangan uang setiap kuartal sejak awal tahun 2020.
Vietnam Airlines melaporkan kerugian setelah pajak pada kuartal kedua sebesar 1,3 triliun dong, sekitar US$ 54 juta, menyusut dari 2,6 triliun dong pada periode yang sama tahun lalu seiring dengan meningkatnya perjalanan domestik.
Kerugian pada tahun 2022 mencapai 10,1 triliun dong akibat kenaikan biaya bahan bakar dan volatilitas nilai tukar. Jumlah tersebut merupakan pendapatan sekitar 71 triliun dong, sekitar 70% dari tingkat pendapatan tahun 2019.
Mantan Chief Executive Officer Vietnam Air Duong Tri Thanh mengatakan dalam sebuah wawancara pada awal tahun 2019, sebelum pandemi terjadi, bahwa maskapai tersebut sedang mempertimbangkan pemesanan 50-100 pesawat Boeing 737 Max untuk menggantikan armada jet lorong tunggal Airbus.
Situasi keuangan maskapai ini mungkin mempersulit pendanaan pesanan dalam jumlah besar, dan kemungkinan besar juga akan menghadapi tantangan dalam mendapatkan pengiriman pesawat baru dalam waktu dekat. Baik Airbus maupun Boeing telah menjual habis sebagian besar slot produksinya hingga akhir dekade ini.
--Dengan bantuan dari Danny Lee.
(bbn)