Bloomberg Technoz, Jakarta - Arus keluar modal asing dari pasar domestik terus berlanjut beberapa hari terakhir baik di pasar surat utang maupun pasar saham.

Tekanan arus keluar modal asing itu turut memengaruhi kekuatan nilai tukar rupiah yang mencatat pelemahan selama sepekan penuh terdampak sentimen eksternal yang menguatkan skenario kelanjutan kenaikan bunga global, ditambah kekhawatiran para pemodal akibat harga minyak dunia yang terus melejit.

Bank Indonesia melaporkan, berdasarkan data transaksi selama 4-7 September lalu, investor asing mencatat posisi jual neto di pasar keuangan domestik senilai total Rp7,57 triliun. Terdiri atas jual neto Rp7,06 triliun di pasar surat berharga negara dan sebesar Rp500 miliar di pasar saham.

Alhasil, tekanan jual oleh pemodal asing itu membuat nilai tukar rupiah semakin terseret melemah. Sepekan terakhir, rupiah kehilangan 0,5% dan berakhir di posisi Rp15.325/US$ pada penutupan perdagangan Jumat (8/9/2023).

Pelemahan rupiah tidak sendirian. Mayoritas valuta di pasar negara berkembang terkalahkan oleh dominasi dolar Amerika yang tengah berjaya di bulan 'favorit'nya.