Sementara Galvez kepada Bloomberg News menyatakan bahwa jika dia terpilih maka dia memang harus melakukan langlah reformasi terhadap Pemex. Yang bisa dilakukan antara lain membuka pintu bagi investor swasta untuk berinvestasi khususnya dalam energi terbarukan. Sekalipun dia tak membenarkan akan sepenuhnya melakukan privatisasi namun kandidat presiden perempuan ini menilai bahwa Pemex dengan utang yang besar bisa merujuk pada perusahaan minyak Brasil yakni Petrobas. Diketahui Petrobas sekalipun dijual namun tetap dalam kontrol pemerintah negara itu.
Dia mengatakan, Pemex bisa mengambil sisi baik dari adanya investor baru dengan para insinyur dan ahli untuk mendapatkan energi dari sumber-sumber alam yang belum dioptimalkan seperti hidrogen hijau dan juga implementasi carbon capture. Sementara pemerintahan AMLO selama ini memiliki karakteristik sebagai nasionalis dalam hal kebijakan energi. AMLO dikenal cenderung pro pada penggunaan energi fosil dibandingkan energi hijau.
"Pemex memang tidak punya sumber daya dan teknologi yang cukup untuk eksplorasi, perusahaan ini hanya mendapatkan sedikit minyak dan harus menyaring sangat banyak," kata Galvez.
"Apalagi mereka tak punya kemampuan cukup dalam hal mengolah petrokimia," tutupnya.
(bbn)