Sementara itu Institut Geofisika Nasional Maroko memperkirakan gempa ini berkekuatan 7 skala Richter. Berdasarkan postingan di media sosial, gempa ini turut dirasakan hingga Portugal dan Spanyol.
Gempa susulan yang lemah juga tercatat di pusat gempa. Hal ini disampaikan oleh Direktur Institut Geofisika Nasional Maroko, Nasser Jabour yang melaporkan kepada stasiun televisi nasional SNRT. Peringatan tsunami juga diterapkan di wilayah pesisir, ujar Kedutaan Besar AS di Rabat dalam peringatan keselamatan di situs webnya.
Gempa bumi yang paling mematikan tersebut menyebabkan kerugian besar, baik korban jiwa maupun materi.
Berdasarkan unggahan video dari masyarakat setempat dan wisatawan, gempa tersebut berhasil meluluhlantakkan beberapa bangunan menjadi puing-puing. Sebagian tembok merah yang terkenal mengelilingi kota tua di Marrakesh, sebuah situs Warisan Dunia Unesco, juga rusak, begitu pula beberapa hotel dan infrastruktur lainnya.
Terdapat beberapa daerah yang paling terdampak dari peristiwa tersebut seperti kota-kota kecil dan desa-desa yang tersebar di pegunungan High Atlas, Taroudant dan pusat pariwisata Marrakesh. Akibatnya, beberapa bangunan bersejarah juga dilaporkan mengalami kerusakan karena banyak bangunan di kawasan itu yang terbuat dari bata lumpur alias tanah liat.
Padahal, Marrakesh dijadwalkan menjadi tuan rumah pertemuan tahunan Bank Dunia (World Bank) dan Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) pada pertengahan Oktober mendatang yang akan mendatangkan ribuan orang ke kota terbesar keempat di Maroko. Konferensi ini akan menandai pertama kalinya pertemuan tersebut dilaksanakan di Afrika dalam 50 tahun.
Dengan adanya dampak yang sangat merugikan, Raja Maroko, Mohammed VI menetapkan tiga hari berkabung nasional. Sang raja, yang berada di luar negeri pada saat bencana terjadi pada hari Jumat, juga meminta donasi dari warga dan pebisnis lokal.
Perlu diketahui, gempa tersebut merupakan salah satu gempa terkuat yang melanda negara Afrika Utara dalam waktu hampir satu abad, dan merupakan gempa paling mematikan di kerajaan tersebut sejak tahun 1960. Kementerian Dalam Negeri melaporkan jumlah korban tewas yang saat ini tercatat adalah 1.037 orang. Angka ini kemungkinan akan meningkat karena masih banyak orang yang dalam proses pencarian.
"Kami turut berbela sungkawa sedalam-dalamnya kepada HM Raja Mohammed VI dan seluruh warga Maroko atas hilangnya nyawa dalam gempa bumi dahsyat di wilayah Marrakesh," dituliskan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy melalui akun media sosial.
--dengan asistensi Sylvia Westall
(bbn)