“Indonesia di tahun 2022, telah turunkan emisi 91,5 juta ton. Laju deforestasi ditekan hingga 104 ribu hektare. Hutan dan lahan direhabilitasi seluas 77 ribu hektare dan mangrove direstorasi seluas 34 ribu hektare,” lanjut dia.
Di hadapan para pemimpin negara G-20, Presiden pun mengajak semua pihak untuk bertanggung jawab menjaga bumi.
“Mari penuhi tanggung jawab dan komitmen bersama untuk menjaga planet bumi tetap lestari,” katanya.
Semenatra pada hari yang sama pada pertemuan MIKTA Leaders’ Gathering ke-1, Presiden Jokowi menekankan bahwa tantangan global saat ini memang sangat rumit pada saat ini harus dihadapi dengan kolaborasi dan kerja sama antarnegara.
“Kita paham, tantangan global saat ini sangat kompleks dan untuk jawab tantangan tersebut, kolaborasi dan kerja sama adalah jawabannya,” ucap Presiden Jokowi.
Oleh karena itu Presiden menyebut bahwa semua negara harus menjadi bagian dari solusi terhadap tantangan global termasuk negara-negara anggota MIKTA.
“MIKTA harus memastikan dipenuhinya hak pembangunan seluruh negara termasuk global south, untuk melakukan hilirisasi industri dan menjadi bagian rantai pasok global,” ujarnya.
MIKTA merupakan singkatan dari Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki dan Australia. Negara-negara ini masuk dalam kelompok Next Eleven. Singkatan ini awalnya mencuat dari Goldman Sachs yang juga menciptakan singkatan BRICS, kelompok negara yang merupakan blok baru ekonomi itu.
(ezr)