Pemerintah China meminta agar nota keberatannya dicatat, menurut orang-orang tersebut, meski tidak ketahui alasan atas hal tersebut.
Untuk diketahui pada akhir tahun 2025 semua anggota akan menjadi tuan rumah setidaknya satu kali pertemuan puncak dan titik di mana rotasi dimulai lagi.
AS telah menjadi tuan rumah G-20 pertama di Washington pada tahun 2008.
Berbagai pernyataan ataupun cara mengaburkan konvensi ini menjadi sinyal kebuntuan dialog China dengan AS atas atas berbagai isu, seperti kebijakan luar negeri Taiwan, hingga kontrol ekspor teknologi.
Presiden China Xi Jinping atau Presiden Rusia Vladimir Putin tidak menghadiri G-20 di New Delhi.
G-20 dibagi menjadi beberapa sub-kelompok regional, yang anggotanya menentukan siapa yang akan menjadi tuan rumah KTT. AS berada dalam satu kelompok dengan Kanada, Australia, dan Arab Saudi.
Berbicara kepada para wartawan di New Delhi pada hari Sabtu, Wakil Penasihat Keamanan Nasional AS Jon Finer menunjukkan bahwa India, Brazil dan Afrika Selatan —“tiga anggota demokratis dari kelompok BRICS” yang juga mencakup China dan Rusia— adalah dua ketua G-20 saat ini dan selanjutnya.
“Mereka berkomitmen untuk menyukseskan G-20, begitu pula AS. Kami akan menjadi tuan rumah setelah ketiga negara tersebut. Dan jika China tidak, itu sangat disayangkan bagi semua orang, tetapi jauh lebih disayangkan, kami yakin, bagi China,” kata Finer.
(prc/wep)