Hal itu disampaikan oleh Menteri Ketenakerjaan sekaligus Wakil Menteri Perdagangan dan Industri Singapura, Tan See Leng di sela acara Indonesia Sustainable Forun (ISF) pada Jumat (8/9/2023).
"Saya dengan bangga mengumumkan bahwa Otoritas Pasar Energi Singapura atau EMA telah memberikan persetujuan bersyarat untuk impor 2 GW listrik rendah karbon dari Indonesia ke Singapura," ujar Tan.
Kesepakatan tersebut juga ditandai dengan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Menteri ESDM Arifin Tasrif.
Tan mengatakan, kesepakan itu juga sejalan dengan kebutuhan energi negeri merlion itu hingga 2035 mendatang yang ditaksir mencapai 4 Gigawatt (GW). Maka dari total kebutuhan itu, sekitar 50% atau setengahnya akan disalurkan dari Indonesia.
"Ini merupakan bukti kemitraan jangka panjang dan komprehensif serta ambisi bersama untuk menemukan peluang yang memungkinkan masyarakat kita mencapai kesejahteraan bersama," kata dia.
(ibn/ezr)