“Presiden mendorong peningkatan kerja sama perdagangan antara lain meminta dukungan untuk penambahan daftar ekspor seperti sarang burung walet dari Indonesia, kemudian pembukaan pasar bagi durian serta hasil pertanian dan hasil laut Indonesia,” lanjutnya.
Diketahui kehadiran PM Li di Indonesia kali ini adalah dalam rangka menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN pada tanggal 5-7 September 2023. Namun usai KTT ASEAN ditutup, Li kemudian melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Jokowi. PM Li juga sempat menjajal kereta cepat Jakarta-Bandung bersama Menko Marves Luhut Pandjaitan.
“Konektivitas udara kedua negara belum mencapai kapasitas maksimal, tadi juga disebut oleh PM Li. Dan Presiden mengharapkan dapat ada penambahan penerbangan langsung yang menghubungkan kota-kota penting di Indonesia dan Tiongkok,” tutup Retno.
(ezr)