Fred Ojambo - Bloomberg News
Bloomberg, Presiden Uganda Yoweri Museveni mengatakan, pasukan keamanan telah membunuh ratusan militan terkait dengan ISIS dalam konflik di wilayah perbatasan negara tersebut.
Negara di Afrika Timur ini memulai kampanye militer dua tahun lalu melawan Pasukan Demokratik Sekutu (Allied Democratic Forces/ADF) yang aktif di Republik Demokratik Kongo yang mereka tuduh melakukan serangan teror, termasuk bom di ibu kota Uganda, Kampala. Museveni mengatakan dalam pidato di televisi nasional pada Kamis (7/9/2023) tentara kedua negara fokus memerangi kelompok-kelompok jihadis di sebagian Kongo dekat Pegunungan Rwenzori di Uganda.
Setidaknya 567 militan tewas, 50 orang lainnya ditangkap dan puluhan senjata disita. Kedua pemerintah bekerja sama untuk menemukan anggota ADF lainnya, yang disalahkan pihak berwenang atas serangan terhadap sebuah sekolah di perbatasan Uganda-Kongo pada bulan Juni yang menewaskan setidaknya 42 orang.
"Kami sedang memburu orang-orang ini," kata Museveni. "Satu-satunya pilihan bagi mereka adalah menyerah atau mereka akan mati."
ADF memulai pemberontakan di Uganda barat pada akhir tahun 1990-an, sebelum melarikan diri ke Kongo timur. Pemimpin kelompok tersebut, Muhsin Baluku, pada September 2020 mengatakan bahwa ADF telah dibubarkan dan menjadi provinsi otonom ISIS. Departemen Luar Negeri AS merujuk kepada ADF sebagai ISIS DRC dan telah menetapkan kelompok tersebut sebagai organisasi teroris.
Sementara ISIS mengklaim tanggung jawab atas serangkaian serangan di Uganda pada tahun 2021, termasuk serangan bom yang menewaskan setidaknya tujuh orang.
(bbn)