“Jelas Grindrs ingin pekerja dibungkam dan dicegah untuk menggunakan hak kami sebagai serikat pekerja, terlepas dari biaya yang akan dikeluarkan,” tambahnya.
Juru bicara Grindr mengatakan, klaim yang diajukan serikat pekerja “tidak memiliki dasar”. “Perusahaan menanti para pekerja kembali ke kantor dalam model hybrid pada bulan Oktober dan harus meningkatkan produktivitas dan kolaborasi untuk seluruh tim,” ujarnya.
CEO George Arisan mengatakan kepada para investor dalam konferensi pers Goldman Sachs Communacopia + Teknologi di San Fransisco pekan ini bahwa diperkirakan akan lebih banyak pergantian staf, yang akan menguntungkan secara finansial dalam jangka pendek.
“Tim akan lebih kecil daripada sebelumnya,” kata Arison.
“Jadi tentu saja itu akan mempengaruhi margin dengan cara positif dalam jangka pendek. Tetapi menurut saya itu menunjukkan bahwa anada dapat melihat banyak leverage karena tidak perlu tim yang begitu besar untuk melakukan hal-hal yang perlu kita lakukan,” tambahnya.
Menurut Arison, perekrutan merupakan menjadi pengeluaran terbesar setelah biaya yang dibayarkan kepada platform yang mendistribusikan aplikasi seperti Apple Inc. dan Google Inc.
Review yang diberikan mantan pekerja Grindr di LinkendIn menunjukkan adanya perubahan di bagian pengembangan aplikasi iOS, teknik data dan strategi produk.
(bbn)