Logo Bloomberg Technoz

Analis Bloomberg Intelligence Nathan Naidu memaparkan, kemungkinan pemisahan operasi e-commerce dan media sosial TikTok di Indonesia akan menghambat konversi lebih lanjut dari 100-125 juta pengguna aktif bulanan lokal (Monthly Active Users/MAU) menjadi pembeli.

Adapun disandingkan dengan data di atas, data firma riset Cube Asia mencatat, GMV TikTok Indonesia sudah menembus angka US$2,5 miliar, dengan raihan US$1 miliar hanya pada kuartal pertama.

Nathan menyebut, jika rencana tersebut terjadi maka akan menguntungkan Tokopedia milik GoTo Gojek Tokopedia (GOTO). Akan tetapi, ini tidak akan meredakan persaingan e-commerce di Asia Tenggara mengingat investasi Alibaba dalam Lazada, masuknya Temu (cabang luar negeri Pinduoduo China), dan investasi dari Shopee milik Sea yang terus menggeliat.

Peta Kompetisi e-commerce (Bloomberg Intelligence)

Menelisik lebih jauh, prospek e-commerce di Asia Tenggara sedang menarik perhatian pesaing seperti TikTok, aplikasi video pendek terpopuler di dunia, akan makin memperkuat persaingan di antara tiga e-commerce terbesar, Shopee, Lazada, dan Tokopedia.

“Menurut skenario kami, nilai GMV wilayah ini dapat tumbuh sebesar 15% per tahun dari tahun 2022 hingga 2030, melebihi US$400 miliar, didorong oleh investasi yang semakin meningkat dari e-tailer dan adopsi belanja online yang meningkat, yang akan membantu meningkatkan penetrasi ritel online wilayah ini, yang mencapai 11% pada tahun 2022, dan mendekati tingkat 30-40% di China,” ujar Nathan.

Meningkatnya Tingkat Persaingan dari Amazon dan Temu

Jaringan logistik  kuat dan ekosistem milik Shopee yang dimiliki oleh Sea tampaknya akan membantu mereka melindungi pangsa pasar e-commerce. Sea kini menguasi 50% dari nilai GMV di Asia Tenggara. Di tengah persaingan baru oleh pemain baru atau lama, Sea berada dalam posisi perbaikan lebih lanjut atas arus kas bebas perusahaan induk mereka.

Lazada yang dimiliki oleh Alibaba, satu-satunya platform regional lainnya, mungkin akan mempercepat pembangunan gudang  dan menggunakan promosi untuk mendapatkan lebih banyak pangsa pasar, setelah menerima suntikan dana segar dari perusahaan induk.

Persaingan lebih lanjut juga diproyeksikan akan datang dari TikTok dan/atau TikTok Shop di Asia Tenggara, yang mungkin bisa mencapai pangsa pasar sebesar 9,3% pada 2023 dibandingkan dengan 3–4% pada tahun lalu. Ataupun dari Tokopedia di Indonesia, pesaing utama Sea di negara tersebut.

E-commerce terbesar di dunia, Amazon, dan cabang luar negeri dari e-commerce nomor dua di China, Pinduoduo, yaitu Temu, juga bisa menjadi pesaing yang tangguh jika mereka memilih untuk berinvestasi di Asia Tenggara.

Proyeksi Pertumbuhan e-commerce (Bloomberg Intelligence)

Nathan menilai, langkah Sea dalam meningkatkan investasi untuk mempercepat ekspansi e-commerce, meskipun merugikan laba unit tersebut, akan dapat mendorong pertumbuhan nilai GMV, yang mungkin telah meningkat secara berurutan di kuartal kedua

“Pembeli online di Asia Tenggara cenderung beralih antar platform, dengan (mencari-cari) insentif seperti pengiriman gratis, hadiah tunai, dan kupon, strategi yang mungkin akan digunakan oleh Shopee untuk memperkuat kepemimpinan pasar mereka,” lanjut Nathan.

(fad/wep)

No more pages