Logo Bloomberg Technoz

Mengutip Bloomberg, ISAT tengah mempertimbangkan penjualan saham atas aset fiber miliknya bernilai US$1 miliar (sekitar Rp15,2 triliun). Ini menjadi salah satu opsi aksi perusahaan, menurut sumber yang mengetahui rencana tersebut.

Diketahui aset infrastruktur digital di kawasan Asia Tenggara semakin menarik minat banyak investor global. Indosat sedang melakukan tinjauan strategis untuk bisnis fiber-nya, kata sumber yang tidak ingin disebutkan namanya karena masalah ini bersifat pribadi. 

Potensi transaksi ini dapat bernilai lebih dari US$1 miliar (sekitar Rp15,2 triliun) dan melibatkan perusahaan-perusahaan lain di industri ini. Pertimbangan-pertimbangan tersebut masih bersifat sementara dan Indosat Ooredoo Hutchison masih dapat membatalkan opsi ini, masih menurut orang-orang tersebut. 

Pihak Indosat menolak untuk berkomentar.

CK Hutchison Holdings Ltd. dan Qatar Ooredoo QPSC menggabungkan bisnis telekomunikasi mereka di Indonesia dalam sebuah transaksi senilai US$6 miliar tahun lalu. Merger dilakukan sebagai upaya efisiensi di tengah persaingan di pasar terbesar di Asia Tenggara dalam hal jumlah pelanggan.

Indosat telah meninjau aset infrastruktur digitalnya karena muncul minat dari beberapa investor global. Perusahaan setuju menjual portofolio menara kepada Mitratel awal tahun ini, pasca pelepasan menara dengan nilai lebih besar kepada EdgePoint Infrastructure, sebuah perusahaan yang didukung oleh DigitalBridge Group Inc. dan Abu Dhabi Investment Authority pada tahun 2021.

Tahun lalu, Indosat setuju untuk membentuk perusahaan patungan senilai US$300 juta untuk data center dengan Big Data Exchange, platform data center  yang dimiliki oleh perusahaan investasi I Squared.

(fad/dhf)

No more pages