Bloomberg Technoz, Jakarta - Departemen Transportasi AS tengah melakukan penyelidikan atas perusahaan tanam chip otak milik Elon Musk, Neuralink Corp.. Penyelidikan ini berdasarkan laporan kelompok pendukung hewan yang menunjukkan bahwa Neuralink mengirimkan bahan berbahaya tanpa mengikuti prosedur yang tepat. 

Tuduhan tersebut menyebutkan bahwa Neuralink mengambil perangkat yang berpotensi terkontaminasi dari monyet yang sakit dan tidak mengikuti prosedur pengangkutan yang ada. Kelompok tersebut memperoleh surel tersebut dari permintaan informasi publik yang menunjukkan korespondensi antara staf Neuralink dan staf di University of California, Davis pada tahun 2019. Saat itu, Neuralink tengah menjalin kemitraan dengan UC Davis untuk penelitian primata. Diketahui perusahaan itu kini memiliki fasilitas primatanya sendiri.

Departemen Perhubungan mengatakan pihaknya menanggapi tuduhan itu dengan serius. "Kami tengah melakukan penyelidikan untuk memastikan bahwa Neuralink mematuhi peraturan federal dan menjaga keamanan pekerja dan publik mereka dari patogen yang berpotensi berbahaya," kata agensi itu dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Bloomberg News, Jumat (10/2/2023).

Sampai saat ini, perwakilan Neuralink belum mau menanggapi tuduhan tersebut. 

Organisasi kesejahteraan hewan, the Physicians Committee for Responsible Medicine (PCRM) menulis dalam sebuah surat pada hari Kamis (09/02/2023) yang ditujukan kepada Sekretaris Transportasi, Pete Buttigieg bahwa Neuralink telah terlibat dalam "praktik laboratorium yang ceroboh dan tidak aman".