Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Dana Moneter Internasional (IMF) menyatakan bahwa persetujuan untuk pinjaman US$ 2,9 miliar (Rp 43,9 triliun) untuk Sri Lanka bergantung pada jaminan utang dari kreditur bilateralnya.

“Sri Lanka terus berhubungan dengan kreditur bilateral resmi untuk mendapatkan jaminan pembiayaan dan juga terus memajukan reformasi domestik,” kata juru bicara IMF, dikutip dari Bloomberg News, Jumat (10/2/2023).

“Setelah jaminan yang memadai diperoleh dan persyaratan yang tersisa dipenuhi, termasuk oleh otoritas Sri Lanka, pembiayaan untuk Sri Lanka dapat diajukan ke Dewan Eksekutif IMF untuk disetujui,” lanjutnya.

Klub Paris, kreditor barat yang kaya, serta India telah memberikan dukungan formal kepada IMF untuk tidak berharap pada China, yang saat ini pemberi pinjaman terbesar Sri Lanka.

China, yang menyumbang sekitar 52% dari utang bilateral negara yang bangkrut, di sisi lain menawarkan perpanjangan jangka waktu, sambil mendesak negara lain untuk mengadopsi pendekatan serupa.

Sri Lanka memiliki sekitar 50 miliar dolar AS utang mata uang asing, di mana sekitar 10 miliar dolar AS sebagian besar terdiri dari utang kepada China, Jepang, dan India, menurut data pemerintah per Desember 2022.

(bbn)

No more pages