Pengungkapan diam-diam Huawei tentang ponsel yang menggunakan teknologi yang AS usahakan agar tidak didapatkan oleh Beijing mengancam upaya pemerintahan Presiden AS Joe Biden. Ponsel tersebut dijual secara online ketika Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo sedang melakukan kunjungan ke China pekan lalu, yang merupakan kunjungan diplomatik tingkat tinggi terkini ke Beijing.
Perdebataan saat ini berpusat pada apakah ini merupakan kegagalan upaya AS — yang dipimpin oleh kementerian Raimondo — untuk menghalangi sektor teknologi China, yang membuat AS khawatir akan memberikan negara itu keunggulan militer.
Ini juga menimbulkan pertanyaan apakah langkah AS menghambat China, seperti kontrol ekspor bahan, alat, dan pengetahuan teknologi kunci, perlu diperketat.
"Kami sedang berusaha untuk mendapatkan lebih banyak informasi tentang karakter dan komposisi chip 7nm," kata juru bicara Departemen Perdagangan ASdalam sebuah pernyataan.
"Harus jelas: kontrol ekspor hanya merupakan salah satu alat pemerintah AS untuk mengatasi ancaman keamanan nasional yang dihadirkan oleh China. Pembatasan yang ada sejak tahun 2019 telah menjatuhkan Huawei dan memaksa mereka untuk menciptakan diri mereka kembali sendiri — dengan biaya yang besar bagi pemerintah China."
Smartphone Huawei Mate 60 Pro menggunakan proporsi yang tinggi dari komponen-komponen asal China yang tidak biasa. Selain dari prosesor utamanya, penelusuran yang sedang berlangsung oleh TechInsights yang dilakukan untuk Bloomberg News mengungkapkan, ponsel ini tanda kemajuan negara tersebut dalam mengembangkan kemampuan teknologi dalam negeri.
Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan, mengatakan bahwa ia akan menahan untuk berkomentar sampai AS mendapatkan lebih banyak informasi soal itu
“Ada beberapa metode berbeda untuk mencoba mencapai pemahaman tentang apa yang sebenarnya sedang kita hadapi di sini," kata Sullivan kepada para wartawan pada Kamis. "Saya tidak dapat memberikan berapa hari yang pasti tetapi ini tidak akan berbulan-bulan lagi. Kami akan ingin memeriksa ini dengan hati-hati."
(bbn)