Logo Bloomberg Technoz

Ekspor China tercatat turun 8,8% dari tahun sebelumnya sementara impor mengalami kontraksi 7,3%. Angka tersebut lebih baik daripada perkiraan dan secara signifikan tidak separah penurunan pada Juli. Surplus perdagangan mencapai US$68 miliar untuk Agustus.

Seperti dilaporkan Bloomberg News, data-data lain menunjukkan bahwa permintaan global juga mulai meningkat, memberikan harapan untuk perdagangan China di bulan-bulan mendatang. Ekspor Korea Selatan, yang merupakan salah satu pendorong perdagangan dunia, juga menurun dengan laju yang lebih moderat pada Agustus dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

"Membaiknya data perdagangan China merupakan tanda awal stabilisasi pertumbuhan," kata Raymond Yeung, Kepala Ekonom untuk China di Australia dan New Zealand Banking Group Ltd.

Tim Research Phillip Sekuritas Indonesia memaparkan, Selama periode 8 bulan pertama tahun 2023, China mencatatkan surplus Neraca Perdagangan sebesar US$553,4 miliar dengan ekspor yang menyusut 5,6% sementara impor turun 7,6% yoy.

“Surplus Neraca Perdagangan dengan Amerika Serikat melebar menjadi US$33,06 miliar di bulan Agustus dari US$30,3 miliar di bulan Juli sehingga sepanjang tahun 2023 ini (2023 YTD) surplus menjadi US$214,88 miliar,” mengutip riset harian Tim Research Phillip Sekuritas.

(fad)

No more pages