Logo Bloomberg Technoz

Capaian, yang jika benar, menambah legitimasi kota ini sebagai pusat pengembangan teknologi, yang juga dikenal dengan Robotics Row.

Para founder Stack AV berhubungan dengan dengan SoftBank pada awal tahun ini. Salesky mengatakan bahwa perusahaan ventura yang berfokus pada teknologi itu sepakat untuk menyediakan “modal berdurasi jangka panjang”.

SoftBank dengan pengelolaan dana aset lebih dari US$ 160 miliar ini akan bersabar menunggu proses startup seperti Stack AV hingga menjadi usaha komersial bidang teknologi truk otonom.

“SoftBank tahu bagaimana cara meningkatkan skala bisnis dunia nyata secara global. Dukungan [komitmen investasi[ tersebut sangat membantu dalam upaya seperti ini, di mana Anda harus berada di dalamnya untuk jangka panjang,”  kata Salesky. 

Sementara dua produsen otomotif ternama asal Jerman dan AS, VW-Ford menjadi pihak yang tidak sabar untuk menunggu evolusi proyek Argo, hingga akhirnya tutup di 2022 dan telah menghabiskan dana US$3,6 miliar.

Keputusan penutupan proyek Argo —yang berlokasi di kota yang sama dengan Stack AV dipicu sentimen memburuk terhadap teknologi swakemudi.

Salah seorang eksekutif Ford pada saat itu mengatakan bahwa lebih mudah mengukur capaian manusia di bulan daripada mobil swakemudi yang beroperasi penuh di jalan raya.

SoftBank, sebelum bersepakat dengan Stack AV, juga memutuskan keluar dari proyek di perusahaan AV Cruise LLC tahun lalu. SoftBank menjual sahamnya US$2,1 miliar kepada General Motors Co. 

Model kendaraan otonom pada sektor jasa pengiriman telah menjadi wacana lama. Apalagi dengan rute yang terukur baik jarak, waktu, ataupun kondisi di jalan raya. Amazon.com Inc. pernah mempertimbangkan untuk mengakuisisi Argo tahun lalu, namun urung dilakukan karena dihadang krisis ekonomi.

Kini, SoftBank milik Masayoshi Son melihat peluang baru dalam mendukung Stack AV. Harapan besar bahwa proyek ini dapat menjadi solusi atas permasalahan logistik dan rantai pasokan —yang baru terlihat ketika pandemi, karena semakin banyak konsumen yang memanfaatkan marketplace dalam berbelanja.

“Stack dipimpin oleh orang-orang berpengalaman di industri, Bryan, Pete, dan Brett, yang telah berperan penting dalam membentuk industri AV,” kata Kentaro Matsui, kepala bisnis baru di SoftBank.

“Di bawah kepemimpinan mereka, ditambah dengan keahlian dan sumber daya AI SoftBank, kami yakin teknologi AI dari Stack akan mengubah transportasi barang dan rantai pasokan secara fundamental.”

Stack bukan tanpa rival. Ada Waymo yang di-backup Alphabet Inc. (induk usaha Google). Waymo memiliki unit Via yang punya spesialisasi dalam pengiriman barang, juga Aurora Innovation, yang juga berbasis di Pittsburgh, dan TuSimple Holdings Inc..

Para startup dan pelaku teknologi berpengalaman telah berjuang untuk meyakinkan para investor bahwa mereka pada akhirnya akan menghasilkan keuntungan berarti.

Namun Salesky mengatakan bahwa ia mendemonstrasikan teknologi Stack pada kendaraan beroda 18 kepada pelanggan potensial —yang tidak mau disebutkan namanya. Reaksi dari pelanggan sangat baik.

Demo dilakukan dengan teknologi swakemudi tradisional, namun Salesky meyakini pengembangannya dapat diaplikasikan pada kendaraan listrik.

“Kami memiliki armada truk yang sedang diuji coba di jalan raya hari ini dan kami membuat mitra potensial mengetahui apa yang kami lakukan. Kami telah melihat banyak ketertarikan [dari pelanggan potensial].” kata Salesky.

Salesky dan Rander adalah dua sosok berpengalaman dalam pengembangan teknologi swakemudi di Alphabet dan Uber Technologies Inc. Keduanya melihat adan peluang bisnis yang kuat untuk mengotomatisasi truk.

“Kami melihat konsep otonom, sistem swakemudi yang sangat layak, yang tidak hanya terbatas pada satu jalur atau pintu keluar-masuk. Kita harus mencapai titik di mana truk-truk ini dapat pergi ke mana saja agar pada akhirnya dapat diadopsi,” terang Salesky.

Salesky menolak untuk mengatakan kapan Stack akan mengkomersialkan teknologinya. Matsui dari SoftBank juga tidak memberikan jadwal kapan mereka mengharapkan pengembalian investasinya di Stack.

“Kami memahami sumber daya yang dibutuhkan untuk berhasil, dan berkomitmen untuk mendukung Stack saat mereka melaksanakan visi mereka,” kata Matsui.

Menempatkan teknologi robot di belakang kemudi truk berukuran besar akan membantu menyelesaikan banyak masalah dalam pengangkutan jarak jauh. Beberapa isu pada sektor ini adalah faktor keselamatan, jumlah pengemudi yang terus turun. Berdasarkan data 500 ribu kecelakaan setiap tahunnya terjadi melibatkan truk berukuran jumbo. 

“Potensi penyelamatan nyawa sangat besar serta kemampuan untuk meningkatkan rantai pasokan, meningkatkan efisiensi, meningkatkan waktu kerja, dan mengirimkan barang ke tempat yang harus dituju dengan lebih cepat. Industri truk yang kuat adalah bagian penting dari ekonomi yang kuat,” pungkas  Salesky.

-Dengan asistensi Ed Ludlow.

(bbn)

No more pages