Emisi bahan bakar fosil menyebabkan pemanasan global, memicu cuaca ekstrem mulai dari gelombang panas dan kebakaran hutan hingga badai dahsyat dan banjir.
Menurut badan pemantauan Bumi Eropa, Copernicus, musim panas ini merupakan yang terpanas sepanjang sejarah secara global dengan selisih yang cukup besar. Karena panas yang menyengat berdampak pada belahan bumi utara dari China hingga California.
Di Karditsa, Yunani tengah, warga desa terpaksa mencari perlindungan di atap rumah ketika air bah naik.
Encore des inondations ce mercredi en #Grèce suite aux fortes pluies.
— Meteo60 (@meteo60) September 6, 2023
Vidéo via @Disaster_n pic.twitter.com/sVhEUeghfI
Perdana Menteri Yunani, Kyriakos Mitsotakis, menunda pidatonya yang dijadwalkan Sabtu di Thessaloniki. Dia awalnya akan mengungkapkan prioritasnya untuk periode mendatang.
Sebagai gantinya, dia akan mengunjungi daerah yang terdampak badai dan melakukan kunjungan ke kota di utara tersebut minggu depan.
"Kita akan terus melihat lebih banyak catatan iklim dan peristiwa cuaca ekstrem yang lebih intens dan berdampak pada masyarakat dan ekosistem, sampai kita berhenti mengeluarkan gas rumah kaca," kata Samantha Burgess, wakil direktur Copernicus Climate Change Service.
Suhu panas di sebagian besar Eropa utara dan tengah akan berlanjut hingga tujuh hari di beberapa bagian Jerman dan Prancis.
Menurut Maxar Technologies Inc., Paris diperkirakan akan mencapai suhu maksimum 34 derajat celcius pada Jumat dan Minggu.
Inggris juga mengalami cuaca yang tidak sesuai dengan musimnya, dengan perkiraan suhu maksimum 31 derajat di London pada hari Sabtu.
Bulan lalu merupakan Agustus terpanas yang pernah tercatat secara global, dan bulan kedua terpanas sepanjang sejarah setelah Juli 2023.
Agustus juga mencatat suhu permukaan laut rata-rata bulanan global tertinggi sepanjang masa, sementara Atlantik Utara mencapai suhu harian tertinggi baru sebesar 25,19 derajat celcius pada hari terakhir bulan tersebut.
? Have you noticed a hazy look to the sky today?
— Met Office (@metoffice) September 6, 2023
In some places this was due to Saharan dust - as seen here from space earlier today⬇️ pic.twitter.com/4id8Tm3QjR
(bbn)