Logo Bloomberg Technoz

Penjualan Jamu Herbal Turun Jadi Sebab Laba SIDO Drop 12%

Whery Enggo Prayogi
10 February 2023 13:39

Pekerja mengemas Tolak Angin sachet di pabrik PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul di Semarang, Jawa Tengah. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Pekerja mengemas Tolak Angin sachet di pabrik PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul di Semarang, Jawa Tengah. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) mencatatkan penurunan laba 12% pada kinerja 2022, dari Rp 1,26 triliun menjadi Rp 1,1 triliun.

Kinerja keuangan yang memburuk itu disebabkan turunnya penjualan perseroan sebesar Rp 155 miliar menjadi Rp 3,86 triliun hingga akhir tahun lalu. Padahal periode sebelumnya penjualan SIDO mencapai Rp 4,02 triliun.

Segmen bisnis farmasi Sido Muncul memang mengalami peningkatan, dari Rp 137,114 miliar menjadi Rp 143,04 miliar. Namun tidak dengan segmen jamu herbal suplemen serta makanan minuman.

Dalam laporan keuangan 2022 yang dipublikasikan, dikutip Jumat (10/2/2023), segmen jamu herbal suplemen turun tipis dari Rp 2,693 triliun menjadi Rp 2,633 triliun. Segmen jamu herbal dan suplemen merupakan penopang bisnis perseroan.

Sampai Desember 2022, Sido Muncul juga hanya meraih penjualan segmen makanan minuman sebesar Rp 1,08 triliun. Pada periode sebelumnya perseroan masih mencatatkan angka Rp 1,19 triliun untuk penjualan makanan minuman.