Tak hanya itu, mereka juga membeli iklan yang dipersonalisasi di pasar negara target agar tampak dibuat oleh pengguna lokal. Mereka juga dapat membeli alamat IP agar akun mereka terlihat berasal dari tempat tinggal yang berbeda, meskipun dibuat di bawah satu atap.
TikTok melaporkan bahwa jaringan ini melakukan penyebaran propaganda pro-Rusia dalam bahasa asli negara-negara yang menjadi targetnya.
Jaringan sosial yang diluncurkan oleh Zhang Yiming itu bekerja sama dengan organisasi pemeriksa fakta setempat untuk membuat pedoman bagi tim moderasi kontennya. Hal ini ditujukan untuk mengidentifikasi dan menghapus video yang mengandung disinformasi dan akun pengguna yang membagikannya. Perusahaan juga mengambil langkah pencegahan seperti menambahkan label ke akun media milik negara, serta memblokir penjaliran langsung (live streaming) dari akun pengguna Rusia dan Ukraina agar tidak muncul di pengguna negara-negara UE.
TikTok juga menyampaikan pada Kamis (09/02/2023), pihaknya tengah mengerjakan teknologi yang akan mengelompokkan konten dengan tema tertentu berdasarkan tingkat kedewasaan untuk memungkinkan pengguna menghindari beberapa jenis video.
(bbn)