Hynix yang berbasis di Icheon “tidak punya kesepaktan bisnis dengan Huawei sejak kebijakan AS soal pembatasan, dan sehubungan dengan masalah ini, kami memulai penyelidikan untuk mencari tahu,” kata juru bicara Hynix seperti dilaporkan Bloomberg News.
“SK Hynix secara ketat mematuhi pembatasan ekspor pemerintah AS,” kata perusahaan, Kamis (9//7/2023) waktu setempat.
Belum diketahui pasti bagaimana perangkat cip memori asal Korsel bisa tertanam di smartphone Huawei seri terbaru. Perangkat semikonduktor Hynix memang diketahui banyak dihasilkan di China.
Kemungkinannya adalah Huawei memanfaatkan persediaan komponen yang dikumpulkannya sejak tahun 2020—sebelum serangkaian pembatasan perdagangan AS diberlakukan padanya.
Pemasok internasional untuk teknologi canggih telah dilarang memasok Huawei selama tiga tahun terakhir lewat kebijakan pembatasan perdagangan AS. Sebuah upaya di tengah kekhawatiran perangkat hardware tersebut digunakan untuk membantu militer China.
Pihak Huawei tidak menanggapi permintaan komentar Bloomberg News.
-Dengan bantuan dari Sohee Kim dan Gao Yuan.
(bbn)