Untuk mengatasi kemacetan lalu lintas, pihak berwenang telah memerintahkan penutupan sekolah-sekolah, bank, sebagian besar perusahaan swasta, dan semua departemen pemerintahan. Perbatasan dengan negara-negara tetangga juga akan ditutup, ditambah dengan lebih dari 100.000 polisi dan personel keamanan diperkirakan akan berpatroli di jalanan.
Sejumlah peralatan terkait keamanan yang disiapkan adalah artileri berat, kamera berbasis kecerdasan buatan yang canggih, perangkat pengacau sinyal, dan anjing pelacak.
"Ada banyak hal yang dipertaruhkan Modi dalam KTT G-20 ini," kata Michael Kugelman, direktur South Asia Institute di Wilson Center yang berbasis di Washington.
Sejarah Delhi meliputi berbagai kerajaan dan berhasil melewati masa-masa perubahan paling monumental di benua ini. Mulai dari dampak pemisahan hingga kerusuhan agama yang mematikan. Pihak kepolisian berupaya meredam kecenderungan aktivis di kota tesebut, dan mencegah protes seputar topik hangat di India. Di antaranya termasuk kekerasan etnis di negara bagian timur laut Manipur dan konflik komunal di sejumlah kota yang berdekatan dengan wilayah ibu kota.
Pada akhirnya, menyelenggarakan KTT G-20 yang sukses dapat meningkatkan reputasi Modi sebagai administrator yang kompeten. Hal ini juga dapat memperkuat peluang Partai Bharatiya Janata yang berkuasa dalam lima pemilu negara bagian tahun ini, dan pemilu nasional yang diharapkan akan berlangsung pada musim panas mendatang.
"New Delhi sangat serius dalam menjalankan kepemimpinannya, dan mereka mengaitkannya tidak hanya dengan kepentingan inti nasional dan tujuan kebijakan luar negeri, tetapi juga, meskipun tidak langsung, dengan politik domestik," kata Kugelman.
Lokasi KTT G-20 tahun ini sangat megah. Para pemimpin dunia akan bertemu di pusat konvensi dan pameran yang telah direnovasi, berukuran lebih besar dari Sydney Opera House di Australia. Lokasi tersebut dirancang oleh firma internasional Aedas, yang juga mendirikan Marina Bay Sands di Singapura. Renovasi keseluruhan memakan waktu empat setengah tahun dengan biaya sekitar 27 miliar rupee.
Tanda-tanda KTT G-20 bisa ditemukan di mana-mana di Delhi. Poster yang menggambarkan Modi dan logo G-20 menghiasi jalan-jalan. Patung, air mancur, dan bunga-bunga menghiasi bundaran, dan pejabat telah menggantung lampu di pohon-pohon untuk meneranginya di malam hari. Jembatan layang dan jembatan kereta api yang awalnya abu-abu dan membosankan juga telah diubah dengan warna yang lebih terang, dengan mural yang menggambarkan dewa-dewi Hindu serta tradisi tarian dan kerajinan yang berbeda.
Pihak berwenang India juga berupaya menyingkirkan satwa-satwa liar. Untuk mengusir ribuan monyet kecil yang berkeliaran di sekitar kantor pemerintah dan mencuri makanan dari pejalan kaki, para pejabat telah menyebar patung-patung spesies langur berwajah hitam dengan ukuran yang lebih besar di trotoar.
KTT G-20 adalah salah satu acara internasional paling bergengsi yang diadakan di New Delhi dalam beberapa tahun terakhir. Pertemuan ini juga merupakan kesempatan untuk melupakan kesalahan pemerintah yang terjadi di masa lalu, termasuk pada tahun 2010 ketika ibu kota menjadi tuan rumah Commonwealth Games. Di antara beberapa masalah, pejabat dituduh melakukan korupsi dalam pemilihan perusahaan yang menyediakan perlengkapan olahraga, dan menggunakan tenaga kerja anak-anak untuk membangun fasilitas.
Menjelang KTT G-20, pihak berwenang tampaknya telah mempertimbangkan setiap risiko keamanan yang mungkin terjadi, dengan merinci peraturan untuk detail hingga yang paling tidak lazim. Salah satu perintah dari polisi Delhi melarang balon udara terbang di atas kota hingga 12 September. Perintah lainnya melarang paralayang.
Aparat keamanan India sangat kuat. Untuk melindungi para pemimpin negara yang berkunjung, sumber yang mnegetahui rencana ini mengatakan angkatan bersenjata akan mengerahkan pasukan komando, penembak jitu, tim penjinak bom, tim deteksi bahan peledak, teknologi anti-drone, tim "reaksi cepat" untuk ancaman kimia dan nuklir, pesawat pengintai jarak jauh, hingga pesawat tempur.
"Untuk mengendalikan protes dan pertemuan, berbagai lembaga dalam negeri memberikan kami informasi secara real-time," kata Dependra Pathak, komisaris polisi khusus Delhi untuk urusan hukum dan ketertiban, dalam sebuah wawancara.
Pada Jumat, akses ke New Delhi akan menjadi sangat sulit. Meskipun transportasi umum kota akan terus beroperasi, polisi lalu lintas akan melarang sebagian besar perjalanan lain di dekat gedung parlemen dan kementerian. Pembatasan ini akan efektif mengisolasi wilayah tersebut, tempat sebagian besar tamu elit G-20 menginap di hotel bintang lima.
Menjelang KTT G-20, Modi meminta maaf kepada warga Delhi atas ketidaknyamanan dari banyaknya pembatasan yang ada. Namun bagi banyak warga India, KTT G-20 merupakan bukti yang lebih menarik bahwa negara ini adalah penentu urusan dunia yang tidak boleh dilewatkan.
"Pelaksanaan KTT G-20 adalah tanggung jawab seluruh negara," kata Modi dalam pidato akhir bulan lalu. "Kita perlu menunjukkan kepada dunia bahwa Delhi dapat menangani tanggung jawab ini tanpa kendala apa pun."
--Dengan asistensi dari Sudhi Ranjan Sen.
(bbn)