Ruchi Bhatia dan Bibhudatta Pradhan - Bloomberg News

Bloomberg, Para pemimpin paling berpengaruh di dunia akan datang ke New Delhi untuk menghadiri KTT G-20. India pun melakukan segala upaya, dari mengerahkan jet tempur di sekitar ibu kota, melukis mural di jalan bawah tanah, hingga mengusir kawanan monyet dari gedung-gedung pemerintahan.

Momentum ini merupakan sebuah tongga yang sudah lama dinantikan oleh India. Perdana Menteri (PM) Narendra Modi menjual negara dengan populasi terbesar di dunia ini sebagai negara adidaya yang mampu mengatasi ketegangan geopolitik, perlambatan ekonomi, dan kenaikan harga makanan dan energi. Pada akhir pekan, dia akan menguji teori tersebut dengan menyambut Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, PM Inggris Rishi Sunak, dan kepala-kepala negara lain di salah satu KTT terpenting tahun ini.

Namun, keberhasilan KTT G-20 bukan hanya soal diplomasi cerdas. Selama berbulan-bulan, pejabat India telah merencanakan cara terbaik untuk memperkuat Delhi, sebuah kota sempit dan tercemar polusi dengan penduduk lebih dari 20 juta orang. Di kawasan tersebut, keindahan benteng kuno era Mughal berbatasan langsung dengan jalan raya berlubah yang penuh dengan bus, mobil, dan becak.

Inti dari proyek ini adalah pengamanan ketat di New Delhi, pusat birokrasi kecil, tempat KTT G-20 akan berlangsung pada 9-10 September 2023. Wilayah seluas 16,5 mil persegi ini terkenal dengan taman yang terawat, monumen batu pasir, dan bungalow megah untuk kaum elit India.