Sejumlah saham-saham sektor properti yang menjadi pendorong pelemahan IHSG ialah, PT Graha Mitra Asia Tbk (RELF) yang drop 9,85%, saham PT Pollux Hotels Group Tbk (POLI) yang terkoreksi 6,25% dan saham PT Ciputra Development Tbk (CTRA) turun 3,21%.
Kinerja bursa di Asia siang hari ini kompak bergerak melemah. Indeks Hang Seng Hong Kong drop 1,12%, indeks Kospi minus 0,74%, indeks Shanghai terdepresiasi 0,65%, indeks Nikkei 225 turun 0,58% dan indeks Strait Times Singapore turun 0,35%.
Seperti yang diwartakan Bloomberg News, jatuhnya indeks tersebut menyusul data ekonomi negara Amerika Serikat yang melebihi perkiraan, yang makin memperkuat argumen bahwa Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) akan mempertahankan suku bunga tetap tinggi lebih lama.
Indeks sektor jasa ISM AS untuk Agustus mencapai 54,4, yang merupakan angka bulanan tertingginya sejak Februari dan melampaui semua perkiraan dalam survei Bloomberg oleh para ekonom. Angka di atas 50 menunjukkan pertumbuhan.
Data ini mendukung pandangan bahwa The Fed bisa melakukan satu kenaikan suku bunga lagi tahun ini.
"Laporan sektor jasa ISM menegaskan ketahanan bagian terbesar dari ekonomi," kata Quincy Krosby, Strategis Global Utama di LPL Financial. "Ini tentu bukan berita baik bagi The Fed yang bergantung pada data."
Dari regional, data ekspor China melanjutkan tren kontraksi, data memperlihatkan minus 8,8% yoy menjadi US$284,87 miliar pada Agustus, setelah sebelumnya drop 14,5% pada Juli. Hasil ini merupakan bulan keempat berturut-turut terjadinya pelemahan pada kinerja ekspor.
Adapun sepanjang delapan bulan pertama tahun ini, ekspor menyusut 5,6% dari periode yang sama pada tahun 2022 menjadi US$2,22 triliun. Kontraksi tersebut juga senada dengan data impor China, data Kepabeanan China mencatat terjadi penurunan 7,3% yoy menjadi US$216,51 miliar pada Agustus, yang juga melemah dari penurunan 12,4% sebulan sebelumnya.
(fad)