“Ada banyak manfaat dalam peluncuran ini, bahkan lebih dari biasanya.”
H2-A yang dirakit Mitsubishi adalah roket paling andal milik lembaga tersebut dengan hanya satu kegagalan dari 42 peluncuran sejak 2001.
Pada Kamis, pesawat tersebut antara lain membawa Smart Lander for Investigating Moon, atau SLIM. Dengan tinggi kurang dari 3 meter (9,8 kaki), pendarat ini dapat membuka jalan bagi armada lain dengan akurasi navigasi tinggi.
Roket tersebut juga membawa Misi Pencitraan dan Spektroskopi Sinar-X, atau XRISM, sebuah satelit yang akan membantu para ilmuwan mengamati plasma di bintang dan galaksi.
Perlombaan luar angkasa semakin memanas setelah India pada 24 Agustus menjadi negara pertama yang mendaratkan pesawat ruang angkasa di dekat kutub selatan bulan. Upaya Rusia untuk mendarat di bulan di area yang sama beberapa hari sebelumnya berakhir dengan kegagalan karena kerusakan mesin.
AS berencana mengirim manusia pertama untuk menjelajahi daerah dekat kutub selatan pada akhir dekade ini, dalam misi yang disebut Artemis III. China juga berupaya membangun stasiun penelitian di dekat wilayah tersebut dan menempatkan astronot di bulan pada 2030.
(bbn)