Lebih lanjut, Airlangga menjabarkan prospek pemulihan industri turisme turut didorong oleh berbagai program Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) selama masa transisi menuju berakhirnya pandemi.
Tidak hanya itu, rangkaian kebijakan lain yang mendorong daya beli dan konsumsi dalam negeri turut dilakukan melalui program Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri, serta inisiatif pemberdayaan UMKM, desa wisata, dan desa kreatif.
Dari sisi proyek infrastrutur pendukung, pemerintah juga terus mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sektor Pariwisata prioritas, seperti di Mandalika, Tanjung Lesung, Lido, Tanjung Kelayang, Singhasari, Morotai, Likupang, dan Sanur.
Pada 2023, pengembangan KEK Pariwisata tersebut ditargetkan dapat menghasilkan total investasi senilai Rp9.631 miliar, yang diharapkan dapat menyerap 31.805 tenaga kerja.
Dalam hal promosi dan fasilitasi, lanjut Airlangga, kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) juga terus didorong, khususnya di lima destinasi superprioritas, melalui berbagai pergelaran taraf internasional seperti F1 Power Boat di Danau Toba dan ASEAN Tourism Forum 2023 di Borobudur.
Selain itu juga MotoGP, WSBK, dan MXGP di Mandalika, Likupang Tourism Festival di Likupang, serta Wonderful Indonesia Bersuara di Labuan Bajo.
Dalam aspek konektivitas, pemerintah juga memacu upaya peningkatan jumlah penerbangan internasional dan pemberian kemudahan imigrasi, khususnya bagi subjek Bebas Visa Kunjungan Khusus Wisata (BVKKW).
Tidak hanya itu, pemerintah menambah Subjek Visa Kunjungan Saat Kedatangan Khusus Wisata (VKSKKW) menjadi 60 negara, termasuk dengan ekstensifikasi penerapan visa on arrival (e-VOA) elektrik.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan pemerintah membidik kunjungan wisman sebanyak 7,4 juta hingga akhir tahun ini. Sementara itu, arus wisatawan domestik ditargetkan mencapai 1,4 juta pergerakan.
Sejalan dengan itu, nilai devisa dari aktivitas pariwisata juga ditargetkan mencapai US$5,95 miliar. Pada 2022, pendapatan devisa dari sektor pariwisata Indonesia mencapai US$4,26 miliar pada 2022.
Sandiaga juga berharap menggeliatnya aktivitas pariwisata di dalam negeri mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional pada 2023.
Pemerintah, sambungnya, telah menargetkan perekonomian nasional mampu kembali tumbuh di atas 5% walaupun dihantui berbagai ancaman dari dalam maupun luar negeri.
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 ikut didukung oleh penyediaan akomodasi dan makan minum yang terkait pariwisata. Sektor tersebut menjadi salah satu leading sector dengan peningkatan pertumbuhan tahunan sebesar 17,83%," tuturnya.
(evs/wdh)