Cagan Koc, Sarah Jacob dan Debby Wu - Bloomberg News

Bloomberg, Ketua Komite Urusan Luar Negeri DPR AS dari partai Republik Michael McCoul meminta agar produsen chip terbesar China, Semiconduktor Manufacturing International Corp. (SMIC) diselidiki atas kemungkinan melanggar sanksi dengan memasok komponen kepada Huawei Technologies Co.

“Perusahaan [SMIC] sepertinya memang benar [melanggar sanksi AS],” kata Michael McCoul, Rabu (6/9/2023), dalam sebuah pengarahan di kedutaan AS di Den Haag, “SMIC terus mencoba untuk mendapatkan kekayaan intelektual kami.”

Huawei Mate 60 Pro, smartphone terbaru milik Huawei, menggunakan prosesor 7-nanometer canggih yang dibuat SMIC yang menunjukkan bahwa China membuat kemajuan dalam upayanya untuk memproduksi semikonduktor canggih meskipun ada sanksi dari AS.

Aturan AS mengharuskan perusahaan mana pun yang berniat memasok Huawei dengan teknologi AS, yang ada di seluruh operasi SMIC, wajib mendapatkan persetujuan dari Washington. Tidak jelas apakah SMIC memiliki lisensi AS untuk memasok Huawei.