Logo Bloomberg Technoz

Philip J. Heijmans - Bloomberg News

Bloomberg, Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris dan Perdana Menteri China Li Qiang dijadwalkan bertemu dengan para pemimpin negara pada KTT ASEAN pada Kamis (07/09/2023) ini.

Keduanya berupaya menyampaikan kepada Asia Tenggara visi mereka yang saling bertentangan terkait keamanan global di tengah ketegangan regional yang memuncak.

Kedua negara menggunakan pandangan berbeda dalam berinteraksi dan merebut hati  negara-negara ASEAN. AS lebih menekankan geopolitik, sedangkan China lebih menekankan geoekonomi.

Li dalam pidatonya menyatakan bahwa China dan ASEAN telah berkontribusi terhadap keberhasilan negara masing-masing selama 10 tahun terakhir dan berbagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.

Ia mengatakan China adalah negara pertama yang menjalin kemitraan strategis dengan ASEAN. China pula yang berinisiatif meningkatkan hubungan tersebut menjadi kemitraan strategis komprehensif pada 2021.

Sementara Harris menekankan komitmen penuh AS pada Asia Tenggara dan ada ikatan sejarah dan nilai-nilai yang sama antara AS dengan banyak negara di kawasan ini. Menurutnya, aliansi dan kemitraan ini mendukung keamanan dan kemakmuran AS dan ASEAN.

”Dan, komitmen pertahanan dan pencegahan AS serta kehadiran keamanan kami di Indo-Pasifik membantu melindungi Tanah Air kami sekaligus menjamin stabilitas regional,” katanya.

Baik Li dan Harris hadir mengenakan pakaian tradisional batik dan bertukar sapaan dengan para kepala negara Asia dalam acara makan malam KTT ini pada Rabu, setelah Li pada hari sebelumnya mendesak Perhimpunan Bangsa-Bangsa (PBB) Asia Tenggara untuk menentang langkah-langkah yang dapat mengarah pada "Perang Dingin baru."

Selanjutnya, para pengamat akan memperhatikan apakah perdana menteri China itu akan bertemu dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida atau Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol di sela-sela pertemuan tersebut.

Meskipun ASEAN menerapkan ketidak-terlibatan bersama dalam persaingan geopolitik yang lebih luas antara AS dan China, para pemimpin negara-negara Asean tetap cemas tentang prospek konflik regional terkait Taiwan atau Laut China Selatan, sambil juga mendapat tekanan untuk mengatasi meningkatnya kekerasan di Myanmar.

-Dengan asistensi Ben Westcott, Isabel Reynolds, Chandra Asmara, Faris Mokhtar, dan Niluksi Koswanage.

(bbn)

No more pages