Logo Bloomberg Technoz

Live Streaming e-commerce telah menjadi bidang investasi dan persaingan yang signifikan. Biasanya kategori ini diarahkan pada kategori pembelian impulsif seperti pakaian, kategori utama bagi Shopee, dan namun kurang bagi Tokopedia. "Oleh karena itu, SE mungkin tidak terpaksa beralih ke “pertumbuhan” seperti yang dikhawatirkan pada awalnya, sementara target margin EBITDA positif GOTO pada kuartal IV-2023 mungkin memiliki risiko yang lebih kecil," ujarnya

Meskipun pelarangan ini akan bermanfaat bagi platform yang sudah ada, Jin mencatat bahwa situasinya tetap tidak menentu karena akan ada pemilu mendatang pada tahun 2024 yang dapat mengakibatkan perubahan pada pemerintahan, menteri, dan peraturan. "Selain itu, Tiongkok juga merupakan sumber investasi asing langsung terbesar kedua bagi Indonesia. Kami juga mencatat kehadiran Perdana Menteri Li Qiang dalam konferensi ASEAN – dimana kunjungan tersebut dapat mempengaruhi langkah-langkah kebijakan dalam negeri," ujar Jin K. Yoon

Saham Sea Limited dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) terbang setelah pemerintah menyatakan akan melarang e-commerce TikTok untuk berjualan di Indonesia, karena dinilai sebagai monopoli.

Dalam penutupan kemarin atau dini hari waktu Indonesia, saham Sea naik tinggi 5,15% ke level 39,23/saham. Saham Sea sempat diperdagangkan dengan mencetak angka tertinggi 40,09/saham dan terendah pada level 37,61/saham.

Akan tetapi secara year to date, atau sejak awal tahun saham Sea masih terkontraksi, dengan mencatatkan minus 24,62% di tengah menghadapi pesaing-pesaing unggulan lain dalam sektoral bisnisnya, mulai dari Lazada (Alibaba Group Holding Ltd.) hingga TikTok Shop di bidang e-commerce.

Hingga pukul 10.37 WIB, saham GOTO tercatat menguat 6,59% ke level Rp97. Saham GOTO sempat menyentuh level Rp99 yang setara dengan kenaikan 8,7%. Tercatat volume GOTO mencapai 3,5 miliar saham dengan nilai Rp338,35 miliar.

Pada pertengahan bulan lalu, saham Sea Ltd. mengalami penurunan harga sebesar 29% hanya dalam sehari dan menghapus hampir US$10 miliar atau Rp150 triliun (kurs US$1 = Rp15.000) dari nilai pasarnya. 

Pendiri sekaligus CEO Sea Ltd Forrest Li menyatakan akan merombak bisnisnya dari sebelumnya fokus pada profitabilitas menjadi meningkatkan investasi di arena yang sangat kompetitif, yang berpotensi menghasilkan kerugian di masa depan.

Hal ini dipicu oleh penetrasi agresif oleh Tiktok Shop di sejumlah negara yang menjadi market e-commerce Sea, yakni Shopee. Menanggapi langkah Sea Ltd, analis Citigroup Alicia Yap mengatakan: "Pertempuran brutal mungkin baru saja dimulai."

(dba/wep)

No more pages