Bloomberg Technoz, Jakarta - iPhone ponsel buatan Apple Inc. masih dianggap menjadi barang mewah di Indonesia. Faktor tersebut yang membuat banyak masyarakat Indonesia memakainya sebagai simbol naiknya kelas dalam starata sosial.

Padahal, di negara asalnya Amerika Serikat dan beberapa negara lain di Eropa ataupun negara-negara Asia, iPhone merupakan ponsel yang digunakan sebagaimana fungsinnya. Tidak ada kenaikan strata yang mereka kejar dengan memiliki ponsel tersebut.

Terlihat juga dari antrean saat peluncuran produk Apple terbaru termasuk iPhone di beberapa negara Asia pasti diramaikan oleh warga Indonesia. Mereka rela mengeluarkan uang lebih banyak hanya untuk menjadi yang pertama untuk mempunyai versi terbaru.

Lalu kenapa di Indonesia berbeda?

Menurut teori konsumsi Jean Baudrillard, masyarakat konsumeris pada masa sekarang tidak didasarkan kepada kelasnya tetapi pada kemampuan konsumsinya. Siapapun bisa menjadi bagian dari kelompok apapun jika sanggup mengikuti pola konsumsi tertentu. Logika konsumsi masyarakat bukan lagi berdasarkan use value atau exchange value melainkan hadir nilai baru yang disebut “symbolic value”.