PM China juga berkesempatan melihat berbagai fasilitas dan interior dari Stasiun KA cepat Halim dan Karawang. Li Qiang juga mencoba kereta penumpang dan kereta inspeksi dengan kecepatan hingga 350 km/h.
Eva menjelaskan, kolaborasi kedua negara sangat penting dalam perkembangan Kereta Api Cepat Indonesia (KCIC). Sebagai salah satu negara dengan fasilitas KA cepat terbaik di dunia, China membawa teknologi dan melakukan transfer pengetahuan mengenai infrastruktur dan operasional KA cepat pada SDM Indonesia.
"Kunjungan ini memberi dorongan dan motivasi bagi kami untuk menyediakan layanan KA cepat yang optimal dan paripurna kepada masyarakat Indonesia. Ke depan kami harap KA cepat ini bisa disambut baik oleh masyarakat dan menjadi pilihan moda transportasi untuk perjalanan dari Jakarta menuju Bandung atau sebaliknya," ujarnya.
Saat ini, menjelang operasional sejumlah kereta cepat, sejumlah persiapan terus dilakukan termasuk uji coba hingga menjalankan 30 KA perhari terus berlanjut guna memastikan keandalan sarana kereta dan prasarana. Untuk layanan operasional KCIC memiliki 11 rangkaian KA Penumpang dan 1 CIT yang seluruhnya sudah tiba di Indonesia dan berada di Dipo Tegalluar.
Selain uji coba yang berjalan, proses sertifikasi sarana dan prasarana juga dilakukan bersama Kementerian Perhubungan.Kereta api cepat merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) sehingga KCIC menyatakan pihaknya memastikan saat operasional dilakukan harus sudah memenuhi seluruh regulasi yang ada.
(dov/ezr)