Menurut Copernicus, suhu pada Agustus sekitar 1,5 derajat celcius lebih hangat dibandingkan dengan rata-rata pada 1850 hingga 1900. Artinya, suhu global sempat mencapai ambang batas yang disepakati negara-negara pada akhir abad ini ketika mereka menandatangani Paris Agreement pada 2015.
Tahun ini berpotensi menjadi salah satu tahun terpanas yang pernah tercatat, dengan delapan bulan pertama tahun ini menduduki peringkat kedua sebagai tahun terpanas dalam sejarah. Hanya 0,01 derajat celcius di bawah 2016 yang merupakan tahun terpanas yang pernah tercatat.
Panas di atmosfer selama musim panas ini diperparah oleh suhu tinggi luar biasa dalam jangka panjang, yang dimulai pada April. Suhu laut Agustus melampaui rekor bulan-bulan sebelumnya sejak pencatatan dimulai pada 1970-an, dengan suhu 0,55 derajat celcius di atas rata-rata historis pada bulan tersebut. Wilayah yang paling tidak biasa adalah di Atlantik Utara, yang memecahkan rekor baru sebesar 25,19 derajat celcius pada 31 Agustus.
Sementara itu, Copernicus mengatakan es laut Antartika tetap berada di level terendah sepanjang sejarah, dan 12% di bawah rata-rata historis bulan tersebut. Konsentrasi es laut di Arktik 10% di bawah rata-rata, tetapi di atas minimum yang dicapai pada Agustus 2012.
(bbn)