"Intinya siap dioperasikan semua, sisa TS lainnya kami siapkan sebagai cadangan," kata dia menegasskan.
Sweeping dan Set Ulang Gardu
Sementara itu, Kepala Divisi LRT Jabodebek, Mochamad Purnomosidi mengatakan sejumlah gangguan yang muncul saat perjalanan beberapa waktu, lalu, telah selesai dievaluasi.
"Beberapa masalah sudah diselesaikan oleh INKA. Pintu yang bermasalah kemarin sudah diperbaiki, kereta lain juga sudah di-sweeping (dilakukan pengecekan)," ujarnya.
Terkait dengan gangguan aliran listrik pada gardu, dia mengatakan sejumlah unit sudah di-set ulang.
"Sudah di-setting ulang agar tidak terjadi trip saat dalam perjalanan," ujar dia.
LRT mengalami sejumlah gangguan pada hari-hari perdana dioperasikan untuk publik. Salah satunya gangguan yang terjadi pada Rabu (30/8/2023). Gangguan terjadi pada pintu gerbong kereta LRT sehingga berdampak pada perjalanan kereta selanjutnya.
Tak hanya gangguan di pintu, gangguan lain juga terjadi di Stasiun Halim. Saat itu terjadi matia aliran listrik pada gardu yang disebabkan gangguan TPSS ((Traction Power Sub-Station) listrik.
Pada 1 September, LRT juga kembali mengalami gangguan.
LRT Jabodebek terjadi di Stasiun Pancoran. Gangguan terjadi pada pintu yang tidak terbuka selama lebih dari 10 menit. Peristiwa itu sempat menjadi perbincangan di netizen.
“Hari ini (1/9) kembali terjadi gangguan @LRTJabodebek di Stasiun Pancoran, Jakarta Selatan. LRT tertahan hingga 10 menit dalam keadaan pintu tertutup di Stasiun Pancoran. Penumpang akhirnya dievakuasi setelah beberapa menit,” tulis akun @Jalur5_ pada platform sosial media X, Jumat (1/9/2023).
Merespons sejumlah gangguan itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat Indonesia untuk tidak mengejek (bully) LRT Jabodebek.
“Dipikir kaya TGV, Shinkansen, langsung jadi bagus? itu bertahun-tahun, berpuluh-puluh tahun. Jangan mem-bully produk kita sendiri," ujar Jokowi beberapa waktu lalu.
(ain)