“El Nino akan menyebabkan kekeringan sampai Desember atau awal 2024. Lemahnya produksi sudah mengkhawatirkan karena lambatnya penanaman kembali, kekurangan pekerja, dan skema sawit berkelanjutan,” papar Milke.
Dalam dekade ini, pertumbuhan produksi rata-rata diperkirakan 1,8 juta ton per tahun. Jauh lebih rendah dibandingkan rerata dekade 2010-2020 yakni 2,9 juta ton per tahun.
Analisis Teknikal
Secara teknikal, potensi kenaikan harga CPO memang terbuka. Saat ini nilai Relative Strength Index (RSI) CPO ada di 53,85. Skor RSI di atas 50 menunjukkan suatu aset sedang posisi bullish.
Oleh karena itu, peluang kenaikan harga CPO cukup tinggi. Target kenaikan atau resisten terdekat ada di MYR 3.848,8/ton yang menjadi Moving Average (MA) 5.
Jika tertembus, maka harga CPO akan menguji target resisten selanjutnya di MYR 3.851/ton yang merupakan MA 10.
(aji)