Bloomberg Technoz, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau di Istana Merdeka. Dalam pertemuan tersebut, PM Trudeau menyinggung soal kepemimpinan Indonesia di kawasan yang dianggap cukup berpengaruh.
“Perdana Menteri Trudeau juga mengatakan bahwa kepemimpinan Indonesia di kawasan sangat terasa dan sangat diapresiasi. Terasa sekali pada saat tahun lalu Indonesia menjadi Ketua G20 dan tahun ini menjadi ketua dari ASEAN,” ujar Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi dalam keterangannya usai mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan tersebut.
Oleh karena itu Trudeau juga menyatakan dukungan terhadap Indonesia masuk dalam Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD). Diketahui OECD merupakan Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi merupakan sebuah organisasi internasional dengan 37 negara yang di dalamnya juga terdapat negara-negara maju dengan politik demokrasi.
Indonesia saat ini sedang mendaftarkan diri menjadi anggota penuh OECD agar akses yang lebih luas terhadap sumber-sumber informasi dan pengetahuan yang dimiliki OECD sebagai global think tank.
“PM Trudeau juga mengatakan dukungannya terhadap aplikasi Indonesia di dalam OECD dan tentunya PM (Trudeau) juga akan bicara dengan anggota OECD lagi untuk memberikan konsiderasi atau pertimbangan yang positif terhadap aplikasi Indonesia di OECD,” tutur Menlu Retno dikutip dari laman Setkab, Rabu (6/9/2023).
Pertemuan Presiden Jokowi dan PM Trudeau diketahui berlangsung pada Selasa (5/9/2023). Pertemuan itu juga membahas kemitraan strategis ASEAN-Kanada yang berharap ditindaklanjuti dengan konkret. Kedua pemimpin negara juga sangat puas dengan kenaikan perdagangan bilateral yang cukup tinggi pada tahun 2022 silam.
“Kenaikan perdagangan 37% dan ini sudah melampaui nilai sebelum pandemi. Selain itu kedua pemimpin juga sepakat untuk mengupayakan agar negosiasi Comprehensive Economic Partnership Agreement dapat selesai akhir tahun depan, akhir tahun 2024,” lanjut dia.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi menyambut baik pembentukan gugus tugas bilateral yang diharapkan dapat segera menindaklanjuti kesepakatan-kesepakatan yang telah dibahas. Presiden Jokowi juga turut mendorong Pension Fund untuk berinvestasi di Indonesia, terutama pada sejumlah proyek infrastruktur strategis di Indonesia, termasuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan bandara hijau di Kalimantan Utara.
“Kedua pemimpin juga bicara mengenai pentingnya kerja sama untuk ketahanan pangan dan saat ini BUMN Indonesia sedang menjajaki kerja sama pengadaan potas dan juga joint venture dengan perusahaan Kanada dan Presiden sangat mengharapkan agar hal ini dapat segera terealisasi,” tambah Retno.
Presiden Jokowi dan PM Trudeau juga membahas kerja sama terkait sertifikasi halal. Presiden Jokowi menyampaikan harapan agar Kanada mendukung kebijakan hilirisasi industri yang sedang dijalankan Indonesia.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan antara lain Menlu Retno Marsudi, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno dan Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan.
(ezr)