Pertemuan Presiden Jokowi dan PM Trudeau diketahui berlangsung pada Selasa (5/9/2023). Pertemuan itu juga membahas kemitraan strategis ASEAN-Kanada yang berharap ditindaklanjuti dengan konkret. Kedua pemimpin negara juga sangat puas dengan kenaikan perdagangan bilateral yang cukup tinggi pada tahun 2022 silam.
“Kenaikan perdagangan 37% dan ini sudah melampaui nilai sebelum pandemi. Selain itu kedua pemimpin juga sepakat untuk mengupayakan agar negosiasi Comprehensive Economic Partnership Agreement dapat selesai akhir tahun depan, akhir tahun 2024,” lanjut dia.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi menyambut baik pembentukan gugus tugas bilateral yang diharapkan dapat segera menindaklanjuti kesepakatan-kesepakatan yang telah dibahas. Presiden Jokowi juga turut mendorong Pension Fund untuk berinvestasi di Indonesia, terutama pada sejumlah proyek infrastruktur strategis di Indonesia, termasuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan bandara hijau di Kalimantan Utara.
“Kedua pemimpin juga bicara mengenai pentingnya kerja sama untuk ketahanan pangan dan saat ini BUMN Indonesia sedang menjajaki kerja sama pengadaan potas dan juga joint venture dengan perusahaan Kanada dan Presiden sangat mengharapkan agar hal ini dapat segera terealisasi,” tambah Retno.
Presiden Jokowi dan PM Trudeau juga membahas kerja sama terkait sertifikasi halal. Presiden Jokowi menyampaikan harapan agar Kanada mendukung kebijakan hilirisasi industri yang sedang dijalankan Indonesia.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan antara lain Menlu Retno Marsudi, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno dan Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan.
(ezr)