Logo Bloomberg Technoz

Sementara bila menghitung keseluruhan dana kelolaan industri manajemen investasi, termasuk dana kelolaan di produk Kontrak Pengelolaan Dana (discretionary fund/KPD), Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT), Efek Beragun Aset (EBA) juga DIRE (Dana Investasi Real Estate/REIT), dan lain-lain, total nilai dana kelolaan sampai akhir Agustus mencapai Rp884,47 triliun, tumbuh 2,05% year-to-date dan naik 0,09% dibanding bulan sebelumnya.

Secara keseluruhan, industri pengelolaan dana berhasil mencatat net subscription sebesar Rp8,58 triliun selama Januari-Agustus lalu, melanjutkan tren pembelian bersih pada tujuh bulan pertama tahun ini setelah sepanjang Januari hingga Juni mencatat nett redemption.

Kinerja Buruk

Selama Agustus lalu, kinerja reksa dana juga mencatat penurunan return. Infovesta Utama melaporkan, sepanjang Agustus, kinerja reksa dana mencetak minus dipimpin oleh reksa dana saham yang merosot -0,32%, disusul oleh reksa dana campuran yang mengalami koreksi -0,21%.

Reksa dana pendapatan tetap yang sebelumnya mencetak kinerja cukup bagus di tengah tingginya bunga acuan, juga mencatat penurunan return -0,09% selama Agustus. Sementara reksa dana pasar uang tercatat sebagai satu-satunya reksa dana yang masih mampu mencetak return positif 0,32% pada Agustus lalu.

Kinerja reksa dana selama Agustus (Dok. Infovesta Utama)

Padahal bila melihat kinerja indeks yang menjadi benchmark (underlying), selama bulan lalu kinerjanya masih positif. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) misalnya, selama Agustus masih tumbuh positif 0,31%. Sementara indeks pasar obligasi ICBI juga masih mencatat kenaikan 0,09% month-to-date pada Agustus.

Adapun bila menghitung kinerja selama setahun terakhir (year-on-year), reksadana pendapatan tetap masih mempertahankan kinerja positif dengan pertumbuhan return 5,12% per akhir Agustus lalu, menurut data Infovesta. Disusul oleh reksa dana pasar uang dengan return 3,64% year-on-year. 

Sedang reksa dana campuran dan reksa dana saham, masing-masing masih tergerus -0,148% dan -5,144% year-on-year pada bulan lalu.

Kinerja reksa dana selama Agustus 2023 year-on-year (Dok. Infovesta Utama)

Capaian buruk reksa dana berbasis saham menjadi perhatian karena tertinggal jauh dari kinerja indeks yang menjadi acuan. Penurunan IHSG pada Agustus hanya sebesar -3,13% year-on-year.

Kinerja reksa dana saham yang lebih buruk ketimbang indeks yang menjadi acuan menunjukkan kepiawaian para manajer investasi meracik keranjang portofolio layak dipertanyakan.

Outlook September

Memasuki awal akhir kuartal III-2023, analis memperkirakan kinerja reksa dana pendapatan tetap masih berpotensi menghijau sejalan dengan keputusan Bank indonesia yang masih bertahan menetapkan bunga acuan di 5,75%. Potensi penurunan bunga acuan diprediksi baru akan terjadi tahun depan dan itu akan menjadi katalis positif bagi pasar surat utang berikut instrumen investasi yang menjadi derivasinya seperti reksa dana pendapatan tetap.

"Sementara untuk reksa dana saham ada potensi kinerja bulan ini akan lebih bagus ketimbang September menyusul data ekonomi domestik yang memperlihatkan ketangguhan sehingga membuka potensi arus masuk modal asing ke pasar domestik. Di saat yang sama, valuasi IHSG masih tergolong rendah [undervalued] dibanding indeks saham negara-negara emerging market lain di Asia," kata Dandhi Nur Prastiyo, Analyst Infovesta Kapital Advisori kepada Bloomberg Technoz, Selasa (5/9/2023).

Industri reksa dana saat ini tengah menghadapi tantangan tidak kecil menyusul pembenahan produk unit link yang memicu gelombang penutupan produk reksa dana, terutama yang memiliki eksposur besar di produk hibrida milik perusahaan asuransi jiwa.

Tercatat ada 13 manajer investasi yang tutup atau tidak lagi merilis produk baru setahun terakhir, buntut dari pembenahan unit link dan kasus-kasus default polis asuransi yang banyak merebak saat pandemi pecah. Yang terakhir adalah Pan Arcadia Capital dengan penutupan hampir Rp1 triliun, menyusul FWD Asset Management yang sebelumnya juga menutup seluruh produk reksa dana kelolaannya.

Peta penguasa dana kelolaan di industri juga mengalami pergeseran, di mana manajer investasi dengan eksposur dana kelolaan unitlink yang diduga cukup besar, terlihat mengalami tren penurunan dana kelolaan lebih cepat.

Peta penguasa industri reksa dana MI kakap (Div. Riset Bloomberg Technoz)

Sebaliknya, MI yang tidak banyak mengelola dana asuransi jiwa unitlink, lebih leluasa melenggang dengan nilai dana kelolaan lebih stabil bahkan mencatat pertumbuhan cukup besar.

Di sisi lain, regulasi baru yang dirilis OJK yang memberikan keleluasaan lebih besar bagi manajer investasi manakala terjadi penutupan produk reksa dana, menambah beban risiko yang harus ditanggung oleh para investor reksa dana. 

Peraturan OJK Nomor 4 Tahun 2023 tentang Perubahan Kedua Atas POJK 23/POJK.04.2016 tentang Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif, OJK membolehkan MI menyerahkan aset reksa dana (in kind redemption) ke investor bila isi portofolio reksa dana yang dilikuidasi tersebut sulit dijual oleh MI.

Reksa dana sejatinya menjadi instrumen investasi yang paling disukai oleh investor ritel, terutama pemula. Jumlah investor reksa dana saat ini masih mendominasi total pemodal di pasar modal di Tanah Air.

Data Kustodian Sentral Efek Indonesia mencatat, dari total investor di pasar modal domestik sebanyak 11,22 juta single investor identification (SID), sebanyak 10,5 juta adalah investor reksa dana. Adapun investor saham dan surat berharga lain mencapai 4,8 juta SID.

Jumlah investor pasar modal di Indonesia terus beranjak naik (Div. Riset Bloomberg Technoz)

(rui/aji)

No more pages