Logo Bloomberg Technoz

Harga Minyak Melesat, Pasar Cemas Inflasi Global Menggeliat Lagi

Ruisa Khoiriyah
06 September 2023 09:39

Kilang Minyak. (dok Bloomberg)
Kilang Minyak. (dok Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga minyak dunia terus melesat naik dan kini telah melampaui kisaran US$ 90 per barel, memicu kecemasan di kalangan pelaku pasar akan reakselerasi inflasi global. 

Inflasi berpotensi kembali naik dengan pengeluaran biaya energi meningkat akibat harga minyak yang dekati level rekor lagi. Kekhawatiran terhadap reakselerasi inflasi pada akhirnya merembet pada ketakutan pasar terhadap arah bunga acuan di negara-negara maju terutama Amerika Serikat.

Para trader menaikkan ekspektasi terhadap potensi kenaikan bunga acuan the Fed pada November atau Desember nanti sebesar 25 bps menjadi 5,75% dengan peningkatan probabilitas masing-masing 43% dan 39%. 

"Kekhawatiran terkait harga minyak ini yang memicu aksi jual di pasar saham dan obligasi global dengan koreksi di bursa AS dan Eropa, disusul penurunan indeks obligasi baik di negara maju maupun berkembang," kata Lionel Prayadi, Macro Strategist Samuel Sekuritas dalam catatan pagi, Rabu (6/9/2023).

Pasar obligasi domestik tak ayal ikut terdampak dengan kenaikan tingkat imbal hasil surat utang negara, mengindikasikan aksi jual yang tecermin dari penurunan indeks IDMA dan ICBI. Kekhawatiran terhadap kembalinya lagi inflasi global di level tinggi, menyurutkan pula minat pelaku pasar dalam lelang surat utang negara kemarin yang mencatat nilai incoming bids terendah sepanjang 2023 di kisaran Rp20 triliun.

Harga minyak jenis Brent telah melesat ke level tertinggi sejak November 2022 (Bloomberg)