Melemahnya permintaan secara keseluruhan terus membebani ekonomi China sementara sejumlah langkah stimulus yang sudah diambil oleh Pemerintah sejauh ini belum berhasil menggairahkan ekonomi.
“Investor berharap Pemerintah China melanjutkan peluncuran paket stimulus untuk menolong sektor properti setelah minggu lalu memperkenalkan sejumlah kebijakan, termasuk pengurangan pembayaran di muka atau Down Payment (DP) KPR dan pemberian insentif pajak,” mengutip riset harian Tim Research Phillip Sekuritas.
Seperti yang diwartakan Bloomberg News, data Caixin terhadap sektor jasa China menunjukkan aktivitas yang melambat pada tingkat terendah tahun ini pada Agustus. Hal ini menambah kekhawatiran tentang perlambatan mesin utama pemulihan ekonomi.
Sementara di Jepang, aktivitas sektor Jasa (Services) mencatatkan ekspansi dengan laju yang paling cepat sejak Mei, terlihat dari data au Jibun Bank Services PMI Jepang yang naik ke level 54,3 pada Agustus dari level 53,8 pada Juli.
(fad)