Reaksi muncul dari Presiden China Xi Jinping, yang menggalang para perusahaan swasta dan triliunan dolar uang publik dalam pengembangan riset. Xi berpendapat pentingnya menjaga keamanan nasional, dan menjadi mandiri dari segi teknologi. Hal yang utama saat dibutuhkan perlawanan atas “pengekangan” saat tensi Beijing-Washington memanas.
1. Upaya strategis Amerika untuk tetap menjadi yang terdepan
Pemerintahan Biden menerapkan strategi industri yang bertujuan membangun kapasitas manufaktur domestik. AS juga tengah mendiversifikasi rantai pasokan di berbagai bidang seperti energi bersih, kendaraan listrik, semikonduktor, dan komputasi berkinerja tinggi.
Pada saat yang sama, mereka telah membatasi tidak hanya cip canggih tetapi juga peralatan pembuatan chip dan perangkat software desain yang biasa diekspor ke China.
AS pun berusaha untuk memotong pendanaan: dengan eksekutif telah memberlakukan batasan pada investasi AS di beberapa perusahaan semikonduktor, komputasi kuantum, dan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) China, dan ditandatangani Agustus lalu.
AS telah meminta negara-negara sekutunya agar para pemasok seperti ASML Holding NV di Belanda dan Nikon Corp. di Jepang ikut dalam pengawasan ekspornya. Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan mengatakan bahwa AS dan para sekutu ingin mempertahankan “keunggulan sebesar mungkin” seraya memastikan “teknologi yang dapat menciptakan keseimbangan militer... tidak digunakan untuk melawan kita.”
2. Apakah perkembangan teknologi China sedahsyat itu?
China telah berkembang pesat dari bangsa peniru menjadi negeri inovator, khususnya dalam industri canggih. Perkembangan super komputer hingga mobil listrik atau ponsel pintar asal China nyata terjadi.
Hal yang menjadi ancaman untuk pasar AS, juga dari segi keamanan nasional, menurut laporan tahun ini dari Information Technology & Innovation Foundation, klub pemikir yang berbasis di Washington.
China kini mendominasi pemrosesan global mineral-mineral penting. Mineral yang dibutuhkan untuk salah duanya panel surya dan baterai lithium. China telah menyelesaikan stasiun luar angkasanya sendiri tahun lalu. Tahap lanjutnya mereka berencana untuk membangun pangkalan di bulan.
Badan Intelijen Pertahanan (the US Defense Intelligence Agency) AS mengatakan pada Maret bahwa China menjadi yang terdepan dalam pengembangan senjata hipersonik. Teknologi persenjataan yang memungkinkan sebuah unit terbang dengan cepat dan rendah serta membawa hulu ledak nuklir.
Meski demikian untuk menjadi pesaing utama bidang teknologi, China menghadapi tantangan serius. Negera ini tidak mampu memproduksi semikonduktor tercanggih, yang merupakan pusat kendali atas elektronik modern. Dua tahun lalu perusahaan-perusahaan China menghabiskan lebih dari US$400 miliar untuk membeli cip—sebagian besar merupakan teknologi barat. Belanja yang melebihi China dalam menghabiskan anggaran untuk minyak.
Pada paruh kedua 2023, ada sinyal bahwa upaya pengembangan cip dalam negerinya membuahkan hasil, dengan Huawei Technologies Co, perusahaan yang masuk dalam daftar hitam AS, mampu memproduksi chip 7-nanometer (nm) canggih. Hal yang memberi daya terbaru pada smartphone mereka.
3. Apa yang dilakukan China?
Partai Komunis di China tahun ini telah mendorong pemodal swasta untuk berkolaborasi bersama pemerintah untuk memperbaiki titik-titik lemah, seperti bidang robotika, komputasi kuantum, dan cip, daripada layanan internet yang “lebih lunak”.
Partai ini membentuk komisi teknologi dengan tujuan meningkatkan pengawasan dan memberikan Kementerian Sains dan Teknologi kekuasaan yang lebih luas dalam hal inovasi fundamental. Mereka membentuk badan nasional untuk mengawasi dan mengembangkan data sebagai sumber daya strategis.
Semua kebijakan tersebut merupakan bagian dari apa yang disebut sebagai strategi “bangsa”. Pada Maret, Perdana Menteri Li Keqiang menggambarkannya sebagai upaya mendorong modal swasta untuk berkolaborasi dalam rencana kerja pemerintah untuk memperbaikin bidang terlemah China.
Contohnya pemkot bersama salah satu perusahaan telekomunikasi milik negara (BUMN) memberikan kontrak sekitar US1,4 triliun ke perusahaan swasta seperti Huawei dan Hangzhou Hikvision Digital Technology pada tahun 2020.
Terdapat permintaan membangun jaringan nirkabel generasi kelima (5G), memasang kamera dan sensor, mengembangkan perangkat software AI. Segala hal di atas akan mendukung rencana pengemudian otonom, pabrik otomatis —dan pengawasan massal.
China memiliki beberapa program yang secara kolektif mengucurkan dana triliunan dolar, beberapa diantaranya:
Little Giants
Pemerintah telah memberikan dukungan kepada startup yang menjanjikan di sektor-sektor strategis lewat keringanan pajak dan insentif keuangan lainnya. Pemerintah menunjuk sekitar 9.000 “little giants” sejak 2019, mendekati target 10.000 pada tahun 2025.
Program ini menjadi semakin terkenal pasca Xi pada 2021 mampu ‘mengendalikan raksasa internet swasta termasuk Alibaba Group Holding Ltd. dan Tencent Holdings Ltd. - dan para investor strategis perusahaan. Hal yang menjadi gambaran bahwa swasta telah mendukung upaya Beijing.
Made in China 2025
China memasang target rencana industri delapan tahun lalu. Mereka mengidentifikasi 10 industri yang akan menjadi kompetitif dalam skala global pada 2025 dan dominan selama abad ini. Diantara yang menjadi prioritas adalah robotika, energi hijau, kedirgantaraan.
Meski pejabat setempat cenderung sunyi dalam mempromosikan ‘Made in China 2025’. Hal ini terkait sanksi AS yang membuat target 2025 semakin sulit dicapai.
Infrastruktur Baru
China berniat meningkatkan infrastruktur digital mereka.Sebuah upaya untuk memberikan dorongan ekonomi, seperti halnya investasi di jalan raya, kereta api berkecepatan tinggi, dan bandara. Jaringan energi sedang diperkuat dengan transmisi daya ultra-tinggi, serta stasiun pengisian daya EV.
Xinchuang Plan
Sebuah “inovasi aplikasi pada bidang teknologi informasi.” Rencana yang bertujuan untuk mengembangkan alternatif pengembangan di domestik ketimbang di luar negeri. Rencana spesifik menyasar sektor-sektor sensitif seperti perbankan dan administrasi pemerintah.
Beberapa peneliti mengatakan bahwa ini bisa menjadi pasar ber US$125 miliar untuk perusahaan teknologi China pada tahun 2025, sehingga merugikan perusahaan seperti International Business Machines Corp. (IBM) dan Microsoft Corp.
Taman Ilmu Pengetahuan
Kota-kota seperti Beijing dan Nanjing telah mendirikan taman ilmu pengetahuan atau sains. Perusahaan yang memenuhi syarat dalam membangun dan mendapatkan keringanan pajak dan insentif lain. Pemkot setempat juga akan menanggung gaji para insinyur yang bekerja di sana. Bahkan perusahaan ventura dapat memperoleh penggantian jika mereka merugi dalam investasi.
4. Update perkembangan
Hingga saat ini, investasi besar pemerintah China belum banyak membuahkan hasil. Deretan perusahaan besar seperti Huawei, Semiconductor Manufacturing International Corp. (SMIC) dan Yangtze Memory Technologies Co. berjuang keras mengembangkan produk meski berada di bawah beban sanksi Amerika yang makin ketat.
Upaya penyelidikan anti-korupsi tahun lalu yang menargetkan orang-orang yang terhubung dengan kendaraan investasi rahasia negara—bernama Big Fund— adalah sinyal frustrasinya pejabat.
Tahun ini, China dikatakan sedang mencari alternatif meningkatkan industri, seperti menurunkan biaya bahan. Ponsel pintar Huawei dengan prosesor 7nm memberi gambaran China sedang menuju pemutakhiran teknologi semikonduktor.
Negara ini dipercaya mampu memproduksi cip meski dalam jumlah terbatas. Teknologi ini juga lima tahun lebih lambat dari pengembagan terkini yang ada rival asal AS, termasuk Apple Inc. dan Qualcomm Inc.
Dengan 7nm cip China masih masih harus menempuh jalan panjang untuk mengejar ketertinggalannya.
5. Bagaimana prospeknya?
Produksi elektronik utama China turun pada kuartal pertama tahun 2023, sebuah situasi yang kemungkinan akan memburuk. Pasalnya pembatasan cip canggih oleh Presiden Biden masih terjadi.
Bulan April, Xi kembali mendesak banyak perusahaan untuk mendobrak batasan teknologi, dengan mengatakan bahwa inovasi adalah kunci mewujudkan “kemandirian teknologi tingkat tinggi.”
Sebuah pernyataan yang keluar tak lama usai China memberi ‘tantangan’ baru ke AS, berupa kebijakan blokir cip dari Micron Technology Inc dengan alasan keamanan siber. Micron merupakan produsen cip terbesar di AS.
Bulan Mei badan tersebut juga menyatakan produk Micron bergerak untuk melarangnya dari infrastruktur penting - dalam pembalasan signifikan pertamanya atas kontrol ekspor AS. Pada bulan Juli, eskalasi berlanjut. China membatasi ekspor dua bahan penting yang digunakan dalam semikonduktor - galium dan germanium.
(bbn)