Dolar AS dan emas memiliki hubungan yang berbanding terbalik. Biasanya harga emas akan turun saat dolar AS menguat.
Ini karena emas adalah aset yang dibanderol dalam dolar AS. Ketika mata uang Negeri Paman Sam terapresiasi, maka emas jadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lain. Permintaan emas akan turun dan harga mengikuti.
Analisis Teknikal
Secara teknikal, emas sedang dalam posisi bearish. Terlihat dari skor Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 31,33. Nilai RSI di bawah 50 menandakan suatu aset sedang berada di area bearish.
Namun, nilai RSI itu sudah dekat dengan 30. Begitu menyentuh 30, maka emas sudah masuk teritori jenuh jual (oversold). Ketika itu terjadi, maka peluang rebound menjadi terbuka.
Dalam waktu dekat, pergerakan harga emas rasanya masih terbatas. Ada kemungkinan naik, tetapi tidak terlampau tajam.
Target kenaikan atau resisten terdekat ada di US$ 1.926,19/ons. Jika tertembus, maka harga bisa naik lagi ke US$ 1.926,62/ons.
Untuk saat ini, target paling optimistis adalah US$ 1.930,56/ons.
(aji)