Kemudian, Meta juga berselisih dengan para publisher tentang bagaimana mereka mendapatkan kompensasi dan memblokir materi berita di Kanada pasca pemerintah mengesahkan undang-undang yang mewajibkan perusahaan teknologi membayar penyedia berita.
Dalam posting blog hari Selasa, Meta mengatakan bahwa perjanjian yang sudah ada dengan para publisher di Inggris, Jerman, dan Prancis akan dihormati “hingga masa berlakunya habis.”
Sebelumnya pemerintah pimpinan Perdana Menteri Justin Trudeau merilis aturan bahwa perusahan teknologi seperti Meta harus membayar penyedia berita. Namun pada bagian terpisah Meta Platform menyatakan terus melakukan aksi blokir jika pengguna melihat berita di Facebook.
Dalam poin aturan yang tersebar awal September kemarin, mengatakan, Meta dan Alphabet Inc. harus membayar outlet berita minimal 4% dari pendapatan tahunan mereka di Kanada. Porsi yang dianggap sebagai biaya untuk membawa tautan ke artikel berita.
Dalam perhitungannya, undang-undang di Kanda telah memaksa Google, anak usaha Alphabet Inc. membayar sekitar C$172 juta atau US$127 juta per tahun kepada industri berita di Kanada.
Sementara Facebook milik Meta harus mengeluarkan C$62 juta per tahun, menurut perkiraan pemerintah. Aturan yang dianggap menguntungkan dan menjadi solusi atas keluhan para publisher terhadap lemahnya aturan Online News Act. Pada penjelasan di UU tersebut menyatakan bahwa platform harus menegosiasikan pembayaran dengan publisher berita.
-Dengan asistensi Mark Bergen, Randy Thanthong-Knight
(bbn)