Direktur Utama BSI Hery Gunardi sebelumnya mengatakan, BRI akan melepas kepemilikan 15% sahamnya di BSI. Sementara itu, BNI hanya akan melepas 5% kepemilikan sahamnya di bank syariah hasil penggabungan tiga unit usaha syariah bank plat merah itu.
Sementara, berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), BBRI memiliki 7,09 miliar atau setara 15,38% saham BSI. BBNI memiliki 10,72 miliar atau setara 23,24% saham, sedangkan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menjadi pemegang saham terbesar, 23,74 miliar atau setara 51,47% saham.
Mengacu pada data tersebut, maka jumlah saham yang akan dilepas BNI sebanyak 536,01 juta saham. Kemudian, dengan asumsi divestasi dilakukan di harga saat ini, Rp1.680/saham, maka BNI akan meraup dana segar sekitar Rp900,49 miliar.
Kemudian, dengan asumsi harga yang sama dan BRI melepas seluruh kepemilikannya sebesar 7,09 miliar saham, maka BRI akan meraup dana segar sekitar Rp11,92 triliun. Total, BBRI dan BBNI akan meraup dana segar hingga Rp12,82 triliun.
"Tujuan dari divestasi ini adalah mencari investor strategis yang cocok dengan bisnis dan strategi bisnis BSI. Tentunya, investor strategis ini akan berasal dari Timur Tengah," terang Hery.
Sampai saat ini, lanjut Hery, belum ada keputusan mengenai siapa investor yang akan mengisi 20% saham dari divestasi tersebut. Namun, dirinya berharap investor tersebut berasal dari Arab Saudi agar BSI bisa memperluas ekspansinya ke negara tersebut.
"Misalnya, investor strategis BSI itu dari Arab Saudi. Itu akan memudahkan BSI untuk membuka cabangnya di Mekkah, Madinah, atau Riyadh. Ini akan memberikan value added [nilai tambah] bagi BSI untuk mengurusi 1 juta jemaah haji setiap tahunnya atau 200.000 masyarakat Indonesia yang beribadah umroh," tuturnya.
Hery menambahkan, selain untuk ekspansi bisnis, investor baru juga diperlukan untuk pengembangan teknologi yang digunakan oleh BSI. Harapannya, akses masyarakat ke layanan keuangan berbasis syariah bisa meningkat.
"Kalau itu bisa dijalankan lebih baik, ini adalah peran pemegang saham nanti mencari investor strategis yang tepat bagi menjadi partner BSI sehingga memberikan nilai yang lebih optimal," tuturnya.
(mfd)