Bloomberg Technoz, Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) angkat bicara ihwal belum kencangnya investasi fasilitas peleburan (smelter) mineral bijih bauksit yang telah dicuci atau washed bauxite (WBx) logam itu menjadi produk aluminium.

Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bidang Percepatan Pengembangan Industri Sektor ESDM Kementerian ESDM Agus Tjahajana Wirakusumah tidak menampik komoditas mineral logam itu kini tidak lebih bertaji dibandingkan dengan nikel.

"Menurut saya, bauksit itu lebih mature. Kalau nikel kan bisnis baru, bauksit buat apa sih? Aluminium. Aluminium apa? Ingot. Permintaan aluminium ingot itu nanti jadi pelat, dan lain-lain. Permintaannya enggak beda jauh, itu hampir mirip stainless steel," ujarnya di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (5/9/2023).

Menurutnya, para investor lebih melirik nikel lantaran di tingkat global saat ini sedang terjadi booming kendaraan berbasis listrik atau electric vehicle (EV). Nikel sendiri merupakan salah satu komoditas penting untuk membuat baterai EV itu.

"Karena ada mainan baru, baterai. [...] kalau [bauksit] dipasarnya udah penuh. Orang sudah pada bikin, so what?"